Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waduh, Pelaku Pengeroyokan Personel Kopassus Diduga Oknum Aparat, Siapa Mereka Itu

Foto : Istimewa

Rekaman CCTV pengeroyokan anggota Brimob dan Kopassus.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sempat viral video berisi rekaman CCTV yang merekam detik-detik anggota Kopassus dan anggota Brimob dikeroyok sejumlah orang di parkiran sebuah kafe di Jakarta Selatan. Akibat pengeroyokan itu anggota Brimob meninggal dunia.

Sementara Anggota Kopassus mengalami luka-luka. Kini personel pasukan khusus TNI AD itu tengah dirawat di RSPAD, karena mengalami retak tulang tengkorak. Kasus ini, mendapat perhatian khusus dari Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf AD.

Lalu siapa pelaku pengeroyokan tersebut? Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane, dalam keterangannya menduga, pelaku pengeroyokan yang menewaskan anggota Brimob dan melukai personel Kopassus itu diduga oknum aparat keamanan.

"Biasanya insiden pengoroyokan anggota tersebut kerap dilatarbelakangi sesama anggota Polri dan TNI," kata Neta di Jakarta, Rabu (20/4).

Karena itu, Neta pun meminta Polda Metro Jaya, dalam hal ini adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, untuk transparan dalam mengusut kasus pengeroyokan tersebut.

"Polda Metro Jaya perlu menjelaskan, apakah para pelaku bagian dari oknum aparatur keamanan atau bukan," cetus Neta.

Neta mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diperoleh IPW, lima dari tujuh terduga pelaku pengeroyokan anggota Brimob dan Kopassus itu telah ditangkap. Dua lainnya masih buron. Dari informasi yang juga diperolehnya, Neta mengatakan yang menangkap lima terduga pelaku pengeroyokan itu bukan dari kepolisian. Tapi ditangkap pihak militer.

"Benarkah lima dari ketujuh pelaku sudah ditangkap dan yang menangkap adalah aparat militer," ujarnya.

Karena itu, Neta meminta Polda Metro Jaya untuk menjelaskan itu semua secara transparan. Sehingga, tidak ada simpang siur informasi. "Polda Metro Jaya segera mengungkapkan secara transparan kasus itu. Apa sebenarnya yang terjadi agar kasus ini tidak menjadi teror baru bagi warga Jakarta," ujarnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top