Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waduh, Cuaca Ekstrem Picu Longsor dan Angin Kencang di Sukabumi

Foto : ANTARA/Aditya Rohman

Kondisi ruang Madrasah Diniah Nurul Ahkam di Kampung Legokjabon, RT 005, RW 004, Desa Cirendang, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang rusak berat akibat tertimbun longsor.

A   A   A   Pengaturan Font

Sukabumi - Waduh, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyebutkan cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumimemicu terjadinya bencana tanah longsor dan angin kencang di beberapa kecamatan.

"Akibat bencana tersebut sejumlah bangunan seperti rumah mengalami kerusakan dan ruang kelas serta berdampak kepada fasilitas umum lainnya," kata Humas BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria, di Sukabumi, Senin.

Adapun rincian bencana tersebut untuk tanah longsor terjadi di Kampung Kebonhiji, RT02, RW01, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak. Terjadi longsor tebing tanah sepanjang empat meter dengan tinggi lima meter yang mengancam satu rumah warga dihuni satu jiwa.

Kemudian bencana angin kencang mengakibatkan satu rumah yang dihuni satu jiwa roboh di Kampung Sukarame, RT 01/05, Desa/Kecamatan Parakansalak. Meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi penghuninya harus mengungsi.

Selanjutnya, longsor terjadi di Kampung Legokjabon, RT 005, RW 004, Desa Cirendang, Kecamatan Cikakak mengakibatkan satu ruang Madrasah Diniah Nurul Ahkam rusak berat.

Bencana serupa terjadi di Kampung Tangkil, RT 01/05, Desa Lebaksari, Kecamatan Parakansalak. Longsor tebing tanah dengan panjang 50 meter, lebar 10 meter, dan tinggi 30 meter mengakibatkan jalan desa tertutup dan tidak bisa dilalui kendaraan serta merobohkan tembok penahan tanah (TPT) dengan panjang enam meter, lebar 50 cm dan tinggi 2,5 meter.

Terakhir cuaca ekstrem mengakibatkan satu rumah di Desa Cibolangkaler, Kecamatan Cisaat ambruk dan menimpa seorang penghuni rumah tersebut. Ambruknya rumah ini selain karena cuaca, juga disebabkan kondisi bangunan yang sudah lapuk.

KorbanAndika Maulana Yusuf (23) mengalami luka di kepalanya dan harus mendapatkan lima jahitan. Rumah tersebut sebenarnya dihuni oleh tiga jiwa, yakni korban bersama dengan kedua orangtuanya. Namun saat kejadian ayah dan ibu dari Andika tengah berada di Serang, Banten.

Sandra mengimbau kepada warga untuk selalu waspada dengan kondisi cuaca ekstrem, karena memicu terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti longsor, angin kencang, banjir dan sebagainya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top