Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waduh! Ada Apa Menko Polhukam Mahfud MD Minta NU dan Muhammadiyah Jaga Masjid dari Hal Berbahaya Ini?

Foto : Istimewa

Mahfud MD Menilai Paham Wahabi dan Salafi Tidak Cocok di Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan paham wahabi dan salafi tidak cocok dengan keislaman yang dimiliki Indonesia. Pernyataan itu diucapkan Mahfud MD ketika menghadiri Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah dengan tajuk "Menjaga Kedaulatan NKRI" pada Kamis (21/4).

"Dibangun dengan wahabi salafi, enggak cocok di kita," ujar Mahfud.

Lebih lanjut, menurut Mahfud MD, kedua paham itu lebih cocok untuk dikembangkan di daerah asalnya.

"Boleh di sana. Karena hukum itu sesuai kebutuhan waktu, lokal dan tempatnya," kata dia.

Mahfud bahkan memperingati ormas-ormas Islam di Indonesia seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk menjaga masjid-masjid yang menjadi basis pergerakan dakwahnya dari masuknya paham wahabi dan salafi. Terlebih, banyak penganut agama yang tidak atau kurang sejalan dengan nilai-nilai keagamaan di indonesia.

"Jangan sampai NU dan Muhammadiyah kehilangan masjid-masjid dan tempat peribadatan yang sudah kita bangun dengan wasatiyah Islami selama ini," tambah Mahfud.

Namun, Mahfud tidak memberikan penjelasan rinci mengapa kedua paham itu menurutnya tidak cocok dengan Islam di Indonesia. Dirinya juga mengatakan tidak ada larangan atas kedua paham tersebut di Indonesia. Mahfus bahkan membuka kesempatan bagi masyarakat yang hendak mengkritiknya karena tidak setuju dengan pandangannya.

"Kalau saya, mau kritik atau apa, silakan, itu senang. Dengan kritik, saya memiliki alasan untuk bicara," ucapnya.

Wahabi sendiri merupakan pemikiran Islam yang dikenalkan oleh pengikut Muhammad bin Abdul Wahab yang berpegang pada pemulihan Islam pada bentuk aslinya sesuai teks Al Quran dan Hadis. Sedangkan paham salafi sering dikatikan dengan paham paham yang hendak memurnikan kembali ajaran yang dibawa Rasulullah dan perintah Al Quran secara literal.

Di Indonesia, kedua paham ini memang sering diperdebatkan. Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj bahkan pernah menyebut paham wahabi sebagai gerbang masuknya teroris di Indonesia.

"Kalau kita benar-benar sepakat, benar-benar satu barisan ingin menghadapi, menghabiskan, menghabisi jaringan terorisme dan radikalisme, benihnya yang dihadapin, pintu masuknya yang harus kita habisin, apa? Wahabi! Ajaran Wahabi itu pintu masuknya terorisme," kata Said.

Walaupun tidak mengajarkan terorisme dan kekerasan apapun, penganut paham ini cenderung menganggap orang yang berbeda pandangan sebagai kafir.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top