Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kino Youth Innovator Award 2017

Wadah Inovasi Bagi Anak Muda yang Inovatif Dan Kreatif

Foto : Dok. Panitia
A   A   A   Pengaturan Font

Dari 204 proposal tersebut, terpilihlah 10 finalis dari 9 universitas yang masuk ke dalam babak final, yaitu perwakilan dari Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada Yogyakarta (2 perwakilan), Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Hasanuddin Makasar, Institut Teknologi Bandung, Universitas Lampung, Universitas Brawijaya Malang, dan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Kesepuluh finalis terpilih tersebut kemudian dikarantina dalam Kinovation Camp, sebuah program dimana para finalis akan mengikuti dua rangkaian besar acara yaitu pembekalan inovasi dan final defense challenge. Kinovation Camp ini diadakan selama 3 hari, yaitu 23- 25 Agustus 2017, di Tretes, Pasuruan. Pada sesi final defense challenge, finalis harus mempresentasikan dan mempertahankan ide inovasinya di hadapan para juri yang berpengalaman, yaitu Dr. Mamat Rahmat, S.Si, M.Si, yang menguji dari sudut pandang ilmiah atau scientific; Herlina, S.Si, MM, penguji dari sisi product development; serta Benny Kurniawan, S.Kom, MBA yang menguji dari sisi marketing dan kesiapan produk di pasar.

Adapun pada tahapan ini, penilaian juri terdiri dari beberapa aspek yaitu Originality dengan bobot 20%, dimana inovasi yang disampaikan belum ada di pasar atau memiliki diferensiasi yang tinggi dengan produk sejenis di pasaran; Effectiveness dan problem solving dengan bobot 35%, yaitu bagaimana inovasi dapat memberikan manfaat serta efektif menjadi solusi bagi kebutuhan masyarakat secara luas; Feasibility dan Sustainability dengan bobot 30%, adalah bagaimana produk inovasi dapat bertahan dan berkesinambungan; serta Presentation values dengan bobot 15% adalah bagaimana peserta menyampaikan idenya dengan menarik.

"Effectiveness dan problem solving mendapat porsi yang lebih besar, karena di situlah makna inovasi. Inovasi bukanlah hanya sekedar menciptakan hal- hal baru, namun juga bagaimana ia menjawab kebutuhan pasar. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, akan berhasil, namun yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar akan dilupakan," jelas Budi.

Sedangkan pada sesi pembekalan, para finalis mendapatkan pemaparan mengenai tahapan lanjutan setelah berinovasi. "Karena inovasi bukanlah titik akhir. Selanjutnya, seorang inovator harus mengerti benar bahwa keberhasilannya bergantung pada bagaimana ia dapat menyampaikan ide inovasi tersebut ke pasar, ide strategis menjawab setiap tantangan dan persaingan serta bagaimana agar inovasi tersebut bertahan lama di pasar," ucap Budi lagi. Atas dasar itulah Kinovation Camp dibagi menjadi tiga sesi seperti: How to deliver your Innovation, Break Innovation Barrier dan Learn from Innovator.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top