Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendidikan Nasional

Wacana USBN di SD Mesti Pertimbangkan Lagi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah diminta mempertimbangkan kembali wacana untuk menerapkan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) pada delapan mata pelajaran sekaligus di jenjang Sekolah Dasar (SD). Model USBN tidak hanya akan memberatkan siswa, namun juga bertolak belakang dengan penerapan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Pengamat Pendidikan dari Independent Education Management Professional, Itje Chodidjah, meminta pemerintah konsisten dengan penerapan PPK di sekolah, terutama di jenjang SD.

"Anak SD ini dalam usia perkembangan di mana sedang subur untuk menanamkan perilaku, karakter, dan budi pekerti. Nah, kalau usia itu anak luput dikembangkan moral dan perilakunya, kita akan mengalami defisit," tegas Itje, di Jakarta, Rabu (3/2).

Pernyataan Itje disampaikan menanggapi wacana Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang akan mengeluarkan kebijakan baru pada pola ujian akhir siswa SD. Mulai tahun depan, Ujian Sekolah (US) SD akan diganti menjadi USBN.

Menurutnya, kebijakan USBN tersebut berdampak signifikan pada jumlah mata pelajaran yang akan diujikan. Jika pada US hanya menguji tiga mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA, maka ketika berubah menjadi USBN akan ada delapan mapel yang diujikan (Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PKN, Seni Budaya, dan Prakarya (SBDP), Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan (PJOK), serta Agama.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top