Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Visi Misi Capres-Cawapres 2024 Soal Transisi Energi, Siapa Lebih Unggul?

Foto : The Conversation/jatengprov.go.id

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diundang oleh Institute for Essentiol Services Reform (IESR) sebagai salah satu co-chair Civil20 (C20 Indonesia), untuk sharing keberhasilan pengembangan EBT dalam rangkaian acara G20 side event dan Energy Transition Working Group (ETWG) Meeting di Bali, Selasa (30/8/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Kelebihan produksi listrik terutama dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) merupakan salah satu hambatan utama transisi energi nasional. Hingga 2022, total kapasitas PLTU terpasang di Indonesia mencapai 42,1 gigawatt. Konsumsi batu bara pada tahun yang sama mencapai titik tertinggi dalam sejarah, sebesar 745 juta barel setara minyak, dan emisinya mencapai 404 juta ton CO2.

Pembatasan pembangunan PLTU baru serta pensiun dini PLTU yang sudah ada dan berjalan wajib menjadi agenda utama dalam visi-misi capres-cawapres. Upaya penutupan dini PLTU menjadi masalah yang tak kunjung usai sebab membutuhkan pendanaan yang sangat besar, sekitar USS$27,5 miliar (Rp425 triliun).

Pasangan Anies-Muhaimin serta Prabowo-Gibran menyebutkan secara eksplisit bahwa pengakhiran dini PLTU menjadi salah satu program kerja yang diusung. Namun, langkah yang ditawarkan serta rencana pendanaan masih tidak jelas. Sebaliknya, pasangan Ganjar-Mahfud belum menyentuh isu penutupan dini PLTU dalam dokumen visi-misi mereka.

Demi memastikan target pemangkasan emisi di tahun 2030, ketiga pasangan capres dan cawapres sepatutnya merencanakan pensiun dini PLTU secara konkret serta realistis agar tidak sekadar menjadi jargon untuk menarik suara pemilih.

2. Peningkatan bauran energi terbarukan
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top