Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
WAWANCARA

Vincent Piket Dorong Pemulihan Sosio-Ekonomi Eropa akibat Korona

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Tanggapan Uni Eropa terhadap Covid-19 sangat kuat dan berjangkauan luas, mencakup sisi medis maupun aspek ekonomi, sosial, penelitian, mobilitas dan konsuler. Kami telah menempuh banyak langkah hanya dalam beberapa bulan. Sekarang, kami perlu bertahan dan tidak bersantai: virusnya masih ada, belum ada vaksin dan pembukaan kembali ekonomi dan sosial kita baru saja dimulai. Banyak pekerjaan yang masih ada di depan kami, tetapi setidak-tidaknya kami sekarang telah memiliki dasar yang kuat.

Bagaimana perkembangan peran Uni Eropa terhadap Indonesia?

Hubungan Uni Eropa dengan Indonesia sangat kuat. Walaupun COVID-19 telah mengganggu beberapa kegiatan, berbagai kemajuan tetap tercapai. Pada bulan Februari, kami mengadakan pertemuan Komite Bersama dan kami tetap melaksanakan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).

Untuk Uni Eropa, prioritas utama untuk kerja sama masa depan adalah agenda hijau. Alasannya sederhana: sementara kita bergulat dengan krisis Covid-19, jangan sampai hal ini membuat kita mengabaikan kenyataan bahwa krisis perubahan iklim ada di hadapan kita. Di Eropa, kami meluncurkan EU Green Deal atau Kesepakatan Hijau Uni Eropa untuk mencapai ekonomi sirkuler dan netralitas karbon pada tahun 2050. Namun, kami menyadari bahwa upaya ini hanya akan berhasil jika semua pemain global bekerja sama. Uni Eropa melihat Indonesia sebagai mitra yang sangat diperlukan dalam upaya ini. Maka dari itu kami ingin bekerja sama dengan Indonesia dalam menciptakan agenda hijau yang strategis. Bagi kami, itu termasuk upaya menentukan dan menyepakati masukan-masukan untuk pertemuan multilateral tentang keanekaragaman hayati dan iklim yang akan berlangsung akhir tahun ini dan awal tahun berikutnya.

Saya berharap pasca-Covid kita akan lebih sering mengandalkan kerja sama secara virtual untuk melengkapi pertemuan fisik. Pengalaman kami dengan itu selama beberapa minggu terakhir sebenarnya sudah cukup baik. Misalnya, pada 9 Mei kami merayakan Europe Day atau Hari Eropa. Pada tanggal tersebut dan sebelum serta sesudahnya kami mengadakan serangkaian acara daring yang mempromosikan kerja sama ekonomi, budaya dan pendidikan. Dengan adanya acara daring, partisipasi orang bahkan lebih banyak tahun ini dibandingkan tahun lalu. Tentu saja, komunikasi virtual tidak akan dapat menggantikan tatap muka secara langsung. Hal ini tetap diperlukan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top