Sabtu, 07 Des 2024, 14:46 WIB

Vietnam Terancam Menjadi Sasaran Tarif Impor Trump

Para pekerja bekerja di sebuah pabrik garmen di provinsi Bac Giang, dekat Hanoi, 21 Oktober 2015.

Foto: Istimewa

HANOI - Vietnam baru-baru ini dilaporkan rentan menjadi sasaran kebijakan tarif impor berikutnya dari pemerintahan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump karena data menunjukkan surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat membengkak

Dari The Star, Vietnam yang diperintah Komunis, yang menjadi rumah bagi operasi industri besar milik perusahaan multinasional AS seperti Apple, Google, Nike, dan Intel, memiliki surplus komersial tertinggi keempat dengan Amerika Serikat, hanya diungguli oleh Tiongkok, Uni Eropa, dan Meksiko.

Data perdagangan AS yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan defisit negara itu dengan Vietnam mencapai 102 miliar dolar AS dalam sepuluh bulan pertama tahun ini, hampir 20 persen meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

“Bagi Trump, metrik utamanya adalah defisit perdagangan, dan angka Vietnam buruk,” kata Deborah Elms, kepala kebijakan perdagangan di Hinrich Foundation yang berbasis di Asia.

“Vietnam merupakan kandidat ideal untuk tindakan awal karena tidak dapat dengan mudah melakukan pembalasan,” katanya.

Presiden terpilih Donald Trump, yang akan menjabat pada bulan Januari, mengancam akan mengenakan tarif hingga 20 persen pada semua impor AS selama kampanye. Putranya Eric, seorang penasihat utama, telah menyebut Vietnam sebagai salah satu negara yang "merampok" AS, menurut sebuah video yang ditayangkan minggu lalu pada sebuah konferensi bisnis di Hanoi yang diselenggarakan oleh kamar dagang Amerika.

Pada acara tersebut sejumlah pengusaha dan perwakilan asosiasi perdagangan menyatakan kekhawatiran tentang kemungkinan tarif terhadap Vietnam.

“Tarif baru tersebut merupakan salah satu kekhawatiran terbesar bagi industri Korea di Vietnam,” kata Hong Sun, kepala kamar dagang Korea Selatan di Vietnam, dalam konferensi tersebut. Samsung Electronics merupakan eksportir utama ponsel pintar dan perangkat elektronik ke AS dari Vietnam.

Vietnam diuntungkan oleh hambatan perdagangan yang diberlakukan Trump terhadap Beijing pada masa jabatan pertamanya, yang mendorong para produsen untuk mengalihkan produksi dari Tiongkok.

Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan: