Vietnam Bangun Landas Pacu di Pulau Reklamasi
Citra satelit dari Maxar Technologies yang diperoleh dari AMTI pada beberapa waktu lalu memperlihatkan adanya reklamasi bagi perluasan terumbu karang Barque Canada di Kepulauan Spratly, LTS, oleh Vietnam. Pemantauan citra satelit terkini melaporkan bahwa Vietnam sedang membangun sebuah landasan pacu di pulau terumbu karang Barque Canada.
Foto: amti.csis.orgWASHINGTON DC - Sebuah citra satelit terbaru menunjukkan adanya landasan pacu baru yang sedang dibangun di terumbu karang Barque Canada, sebuah pulau buatan yang dikembangkan oleh Vietnam di Kepulauan Spratly yang disengketakan di Laut Tiongkok Selatan (LTS).
Gambar yang disediakan oleh perusahaan pencitraan bumi Planet Labs dan dianalisis oleh Radio Free Asia (RFA) menunjukkan landasan pacu parsial dengan panjang sekitar 1.050 meter berada di tengah-tengah terumbu karang itu.
Terumbu karang Barque Canada adalah salah satu dari Kepulauan Spratly yang dikuasai Vietnam yang telah mengalami pembangunan dengan kecepatan yang luar biasa sejak tahun 2021. Menurut perkiraan RFA, pada Oktober 2024, total area reklamasi meningkat lebih dari dua kali lipat dalam satu tahun menjadi hampir 2,5 kilometer persegi atau 617,7 hektare.
Pulau ini sekarang membentang sepanjang 4,5 kilometer sehingga memungkinkan untuk mengembangkan landasan pacu sepanjang 3.000 meter atau lebih.
Gregory Poling, direktur Inisiatif Transparansi Maritim Asia (AMTI) di Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada RFA bahwa terumbu karang Barque Canada memang telah dipersiapkan untuk landasan pacu.
AMTI menyatakan pada Juni lalu bahwa terumbu karang itu memang memiliki potensi untuk menjadi landasan pacu sepanjang 3.000 meter seperti yang dimiliki Tiongkok di Kepulauan Spratly. Vietnam saat ini hanya memiliki satu landasan pacu di kawasan kepulauan ini yaitu di Pulau Spratly yang memiliki panjang 1.300 meter.
"Landasan pacu baru ini akan sangat memperluas kemampuan patroli maritim Vietnam karena landasan pacu yang ada di Pulau Spratly terlalu pendek untuk pesawat terbang yang lebih besar," kata Poling.
Beberapa narasumber Vietnam yang menolak untuk disebutkan namanya karena sensitivitas subjek ini, mengatakan kepada RFA bahwa ada rencana untuk membangun lebih banyak landasan pacu, mungkin dua atau tiga landasan pacu, di pulau-pulau yang diklaim oleh Hanoi.
Vietnam masih bisa menggunakan landasan pacu yang lebih pendek untuk pesawat kecil seperti pesawat angkut Antonov An-2 atau helikopter, demikian jelas Tom Shugart, peneliti senior tambahan di Program Pertahanan di Center for a New American Security. Namun, landasan pacu yang lebih panjang dibutuhkan untuk pesawat tempur, katanya.
"Pangkalan dan landasan pacu lain akan memberi Vietnam posisi strategis di sisi lain dari 3 pulau besar yang dikuasai Tiongkok," kata Shugart, mengacu pada terumbu karang Fiery Cross, Subi, dan Mischief.
Ketiga pulau buatan ini telah dimiliterisasi sepenuhnya oleh Beijing dan telah diperlengkapi dengan sistem misi dan landasan pacu yang panjangnya lebih dari 3.000 meter.RFA/I-1
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 3 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 4 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 5 Bayern Munich Siap Pertahankan Laju Tak Terkalahkan di BunĀdesliga
Berita Terkini
- Permudah Kunjungan Wisatawan, Tiongkok Perluas Bebas Visa Hingga 38 Negara
- Keren Terobosan Ini, Pusat Budaya Indonesia Diresmikan di Turki
- Indikator: Elektabilitas Pasangan Pramono-Rano Paling Unggul di Pilkada DKI
- Gerak Cepat, Resmob Polda Sulut Tangkap Tersangka Pembunuh Ibu dan Anak
- Warga Diminta Waspada, Gunung Ibu di Halmahera Barat Masih Berstatus Siaga