Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 02 Sep 2017, 01:00 WIB

Video Asyik dan Seru Motovlogger di Jalanan

Kesukaan bercerita makin tersalurkan dengan membuat vlog yang dapat dibagikan melalui jagat maya.

Foto: istimewa

Vlog (video blog) yang tengah digandrungi kalangan muda menjadi media untuk bercerita. Komunitas Kaskus Motovlogger mengabadikan dan membagikan cerita perjalanannya.

Hobi mengendarai sepeda motor tidak hanya lantas puas dengan kendaraan yang ditumpangi. Untuk mengabadikan aktifitas dan menghidupkan cerita, para penghobi membuat video blogging untuk membagikan cerita selama perjalanan.

"Sambil ngomong sambil mengendarai motor," ujar M Irsan Anugrah, pengurus Kaskus Motovlogger yang ditemui di perhelatan Markas 2017 (Festival Musik, Bazaar dan Komunitas Kaskus) di Tangerang, Minggu (26/8).

Banyak pengalaman yang dapat ditemui sepanjang perjalanan, baik orang-orang yang ditemui sepanjang perjalanan maupun kemampuan mengendarai sepeda motor. Kesukaan bercerita makin tersalurkan dengan membuat vlog yang dapat dibagikan melalui jagat maya. "Ini untuk refresing," ujar Irsan.

Menurut Irsan, vlog memberikan ruang ekspresi yang luas sebelum membagikan informasi. Ia senang mengulak- ulik gambar yang berhasil diabadikan menjadi cerita dalam durasi tertentu.

"Senangnya kita bisa membagikan konten yang tidak ada di televisi," ujar dia yang pernah mendapatkan viewer sebanyak 120 ribu penonton dalam satu tahun dengan jumlah yang terus bertambah.

Kadang-kadang, mereka membuat vlog tentang razia di suatu tempat. Tujuannya tidak lain agar pengendara yang akan melintas daerah tersebut dapat mempersiapkan suratsurat kelengkapan kendaraan.

Adakalanya juga, mereka memvlog tutorial mengurussurat tilang. Ini karena mengurus surat tilang tergolong mudah tidak seperti yang dikhawatirkan masyarakat selama ini.

Irsan mengatakan bahwa informasi yang disebarkan dijagat maya tidak dapat dilakukan sembarangan. Pembuat vlog perlu mengingat bahwa video tersebut akan dinikmati oleh masyarakat semua kalangan.

Mereka dapat mengakses melalui channel you tube secara gratis. Yang tidak kalah penting, bahwa video tersebut dapat dibuka sepanjang masa, artinya keluarga atau anakanaknya kelak dapat menonton video tersebut.

"Sehingga video tidak boleh terkat SARA atau merusak nama baik orang lain," ujar dia tentang karya yang dapat berdampak pada kehidupan nyata tersebut.

Melalui pembuatan vlog, komunitas secara tidak langsung ingin menyuarakan kepada anak-anak muda untuk selalu menggunakan etika saat akan membagi tayangannya.

Karena tanpa disadari, informasi yang dibagi di media sosial akan mencerminkan pribadi pembuatnya. Dengan mudah mereka akan mendapatkan anggapan negatif maupun positif.

Motovlogger berdiri pada sekitar Januari 2016. Para anggotanya merupakan para Kaskuser atau para anggota yang tergabung dalam Kaskus, sebuah situs forum komunitas. Mereka mencoba mewadahi hobi para Kaskuser.

Sampai saat ini, jumlah anggota motovlogger sebanyak 115 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Paling banyak, anggota yang berada di Jakarta, yaitu sebanyak 30 orang.

Sedangkan daerah yang paling sedikit anggotanya di Bali dan Kalimantan Tengah.

Seperti kebanyakan komunitas, para anggota komunitas dengan sukarela akan memfasilitasi anggota yang berada di suatu daerah. Terutama ketika diadakan kopi darat. "Karena mereka sudah berasa bagian dari diri kita, seperti brotherhood," ujar dia. din/E-6

Bersiap Bikin Konten Jalan Alternatif

Konten vlog memiliki pecintanya masing- masing, sepertihalnya program acara di televisi. Vlog yang menampilkan video tentang kecelakaan kendaraan justru mendapat pemirsa yang paling tinggi di Tanah Air ketimbang vlog berisi informatif.

"Berdasarkan google analitic, ternyata orang Indonesia suka mencari (video) tabrakan, kayak tabrakan mobil, rem rusak, jatuh di jalanan, itu pencariannya paling tinggi," ujar dia. Padahal menurut dia, vlog-vlog tersebut kurang memberikan informasi atau menghibur.

Ia amat menyayangkan informasi yang dikonsumsi masyarakat. Karena masih banyak vlog yang memberikan informasi maupun hiburan yang mangasah daya kritis.

Sedangkan, informasiinformasi yang bersifat pemberitahuan lebih bersifat insidentil. Seperti razia kendaraan, informasi tersebut akan dikonsumsi pemirsa saat gencar-gencarnya dilakukan pemeriksaan kendaraan bermotor.

Namun ketika tren tersebut surut, pemirsa vlog yang berisikan informasi akan ikut surut.

Kebijakan pemerintah yang akan memberlakukan bebas kendaraan roda dua di Jl Sudirman dan Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta tidak luput dari perhatian.

Irfan agak menyayangkan dengan keputusan pemerintah tersebut. Mengingat, kedua jalan tersebut merupakan jalanan untama masyarakat Jakarta. "Jalan Sudirman dan Kuningan (Jl Rasuna Said) sudah kayak pembuluh nadi, kalau di cut ini sembarangan banget," ujar dia sambil tersenyum.

Jika kebijakan tersebut berlangsung, dia dan teman-temannya akan membuat vlog yang berisi konten jalan-jalan alternatif yang dapat dilewati kendaraan roda dua.

Ia berkeyakinan jenis kendaraan tersebut masih akan menjadi favorit masyarakat mengingat biaya transportasi dapat ditekan dan waktu jarak tempuh yang lebih cepat.

Diharapkan melalui vlog yang tersebut, mereka mendapatkan informasi jalan-jalan pintas yang dilalui kendaraan roda dua. din/E-6

Durasi Vlog Tidak Lebih 10 Menit

Hasrat untuk membagikan video tidak sepenuhnya dapat terpenuhi. Pasalnya, para anggota Komunitas Motovlogger harus membuat video dalam waktu yang tergolong singkat, sekitar 10 menit.

Hal tersebut tidak lain, agar viewer tidak bosan dengan tayangan. "Target satu video, durasinya 10 menit," ujar M Irsan Anugrah, 22, pengurus komunitas.

Dari tayangan yang diambil, ia harus memendekkan tayangan menjadi sekitar 10 menit supaya viewer tidak meninggalkan video yang tengah ditonton. Irsan tergolong sering membuat video. Setidaknya, dalam satu minggu dia membuat satu karya.

"Makin sering membuat konten, makin banyak eksposure dari konten kita," ujar dia yang memiliki channel di-youtube.com/Irsan56. Sepertihalnya Irsan, Samuel, 21, mahasiswa mengtakan bahwa hampir setiap minggu selalu membuat vlogg.

Kegiatan riding atau mengendarai motor yang dilakukan hampir setiap minggu membuat pria yang kerap mereview motor baru ini, seolah tidak pernah kehabisan ide. Pengalaman selama perjalanan selalu memberikan ide untuk menyimpan menjadi vlog.

Menurut Samuel, vlog yang dibuat sambil mengendarai sepeda motor merupakan kegiatan yang mengasyikkan. Ia bisa berbicara melalui videonya tentang perjalanan yang dilaluinya.

"Kalau lewat tulisan nggak asyik, karena kan pindahpindah tempat terus," ujar dia membandingkan antara membuat video dan tulisan. Sampai saat ini, ia mempunyai 1,3 juta viewer dari vlognya.

Sementara Adnan Mubharaq, 21, mahasiswa berupaya membuat vlog selama 5 sampai 15 menit. vlogger yang mempunyai channel di youtube.com/adnanphotology ini mengatakan viewer akan bosan menonton tayangan video yang terlalau lama. "Kalau di atas 15 menit, mereka akanbad mood," ujar dia.

Bagi Adnan, mood memberikan pengaruh dalam pembuatan vlog. Dia tidak dapat memaksakan diri membuat vlog satu video dalam satu minggu. Dia lebih senang mengumpulkan vido hasil vlognya. Setelahnya, dia baru membuat kompilasi dengan menyambung antara video satu dengan yang lainnya. din/E-6

Redaktur:

Penulis: Dini Daniswari

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.