Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Vaksinasi Nakes Tak Capai Target

Foto : Antara

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan tenaga kesehatan (nakes) yang sudah menerima vaksinCovid-19 tahap pertama mencapai 53 ribu orang. "Dalam prosesnya sudah mencapai 53 ribu nakes yang divaksin," kata Riza di Jakarta, Jumat (29/1).

Meski sudah ada puluhan ribu nakes divaksin, Riza mengakui jumlah ini belum mencapai target yang ditetapkan sebelumnya, yaitu 60 ribu. Bahkan, nakes yang divaksin belum mencapai setengah dari jumlah tenaga kesehatan yang melakukan registrasi di Dinas Kesehatan untuk mendapatkan vaksin yaitu 130 ribu.

Untuk itu, Ariza berjanji untuk mempercepat proses vaksinasi bagi tenaga kesehatan ini. "Mudah-mudahan dalam waktu seminggu, paling lambat 10 hari sudah selesai (60 ribu nakes divaksin)," ujarnya

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menerangkan, jumlah tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang divaksin belum mencapai target lantaran banyak yang tak lolos dalam proses penyaringan data (screening). Pasalnya, tenaga kesehatan yang sedang dalam kondisi hamil atau menderita penyakit kronis, seperti jantung, diabetes, ginjal tak bisa diimunisasi.

"Kemudian yang sudah teregistrasi melakukan lagi layanan di meja-meja. Di situ ditanya lagi, ada pemeriksaan oleh dokter. Kalau misalnya hamil atau menyusui, tekanan darah sangat tinggi, tentunya tidak diberikan suntikan dulu. Ditunda sampai kondisinya sesuai yang disarankan," tutur kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti.

Pemprov DKI Jakarta telah memulai penyuntikan kedua tahap pertama program vaksinasi Covid-19 sejak Kamis (28/1) kemarin.

Ini merupakan tindak lanjut dari penyuntikan vaksinasi pertama yang dilakukan dua pekan lalu. Adapun, tenaga kesehatan (nakes) menjadi prioritas pada tahap pertama program vaksinasi Covid-19 ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 19.069 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 17.928 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 2.943 positif dan 14.985 negatif.

"Total penambahan kasus positif sebanyak 3.448 kasus, lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 505 kasus dari 2 Laboratorium RS Swasta 7 hari terakhir yang baru dilaporkan. Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 246.937. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 124.231," ujar Dwi,

Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 970 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 23.389 (orang yang masih dirawat atau isolasi).

Makam Moderm

Terkait dengan pemakaman jenazah Covid-19, Pemprov DKI Jakarta menerapkan konsep modern untuk menghemat pemanfaatan lahan diTempat Pemakaman Umum (TPU) Bambu Apu "Nantinya petak makam itu tidak akan menggunakan gundukan. Cara seperti itu bisa menghemat liang lahat," kata Pengawas Pelaksana Khusus pemakaman dengan Protap Covid-19 pada Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur, Muahemin.

Selain itu, penggunaan 'batu nisan duduk' akan diganti dengan 'batu nisan berdiri' seperti yang sekarang diterapkan di Taman TPU Kalibata, Jakarta Selatan.

Bila batu nisan di TPU Kalibata masih menggunakan kijing atau batu penutup makam yang menyatu dengan batu nisannya, maka di TPU Bambu Apus hanya menggunakan hamparan rumput saja.

Selain itu permukaan tanah juga akan dibuat rata tanpa gundukan maupun petak.

Perubahan fisik makam tersebut, kata Muhaemin, merupakan konsep modern yang akan diterapkan di TPU Bambu Apus. Pihaknya juga akan menghilangkan petak lahan

"Rencananya pemakaman di Bambu Apus akan menggunakan sistem TPU modern. Lahan makam tersebut tidak terbagi lagi per petak, hanya nisan saja nantinya. Sehingga pembatasnya itu hanya antarrumput," katanya.

n jon/Ant/P-5

Penulis : Yohanes Abimanyu, Antara

Komentar

Komentar
()

Top