Vaksin Merah Putih Dijanjikan Lebih Baik dari Sinovac
Lebih jauh, Nasih mengatakan ada beberapa kendala dalam pengembangan Vaksin Merah Putih. Pertama, administrasi keuangan dengan Badan Riset dan Inovasi (BRIN) akibat dari adanya restrukturisasi. Meski begitu, pihak Unair tetap melanjutkan pengembangan vaksin.
Kedua, ketersediaan hewan makaka untuk uji praklinis kurang. Penyediaan ini menjadi tugas Institut Pertanian Bogor (IPB). Untuk mengantisipasi kekurangan, pihaknya bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur.
"Kami juga inisiatif memperbaiki laboratorium BSL yang kami punya meski waktu jadi molor," katanya. Per tanggal 1 Agustus dan kemarin, laborat BSL 3 bisa dimanfaatkan. Dia menyebut ada arahan untuk uji klinis Vaksin Merah Putih dilakukan pada tahun ini. Sebab, jika uji klinis lewat tahun 2021 maka akan ada kesulitan dari segi administrasi keuangan.
Namun, Nasih tidak bisa menghindari bahwa Vaksin Merah Putih harus lewat tahun ini untuk uji klinisnya. Ini perlu pembicaraan lebih detail.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek, Nizam, berkomitmen untuk mendukung akselerasi pengembangan Vaksin Merah Putih.
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya