Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Utut Adianto: Pemanfataan Internet di Indonesia Sangat Masif

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA --Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto menegaskan pengguna internet di Indonesia sudah mencapai lebih dari 205 juta dari 270 juta jiwa penduduk Indonesia sehingga sudah bisa dikatakan sangat masif.

Hal itu disampaikan Utut dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator dengan tema Pemanfaatan Internet untuk Pendidikan, Jumat, 8 April 2022. Hadir sebagai pembicara Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel A. Pangerapan, Dosen STIE Jayakarta Riyanto Wujarso dan Akademisi dan Trainer Project Prihadi Dwi Anggoro.

"Kita bisa mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan dari Internet. Internet bukan lagi sebuah luxury, melainkan sebuah kebutuhan dalam pendidikan karena itu kami, dari Komisi 1 akan mencoba untuk mem-provide, membantu teman-teman di semua tingkatan dengan konsep bahwa internet adalah suatu keniscayaan," kata Utut.

Internet menjadi hulu dari segala peradaban, termasuk model penipuan-penipuan yang saat ini sedang marak. Yang kita jaga adalah bagaimana agar perjalanannya berjalan dengan baik. "Sosmed akan membawa kita ke pendangkalan nalar," katanya.

Sementara itu, Dosen STIE Jayakarta Riyanto Wujarso menyebutkan bahwa pemanfaatan internet untuk pendidikan berkaitan dengan mencari informasi untuk kepentingan akademis.

Riyanto mengutip penelitiannya berjudul Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Mahasiswa. Data penelitian itu menyebutkan bahwa bahwa 97,62% koresponden mahasiswa setuju bahwa informasi yang diberikan oleh dosen saat kuliah daring lebih mudah dipahami.

Sebanyak 33% mahasiswa setuju untuk melanjutkan kuliah secara daring pasca covid. Namun, hampir 88% mahasiswa menyatakan bahwa kendala dari kuliah daring adalah soal kuota.

"Kesimpulannya pemerintah itu lebih mendorong kepada para provider untuk memperluas jaringan layanan dengan memberikan insentif atau subsidi. Selain itu, pemerintah juga dapat memfasilitasi atau menyediakan layanan wifi gratis di tempat-tempat umum dengan kualitas terbaik untuk menjawab mahasiswa terkendala kuota," ujarnya.

Dosen STIE Jayakarta ini mendorong pemerintah untuk memberikan perhatian kepada perluasan internet bagi pendidikan agar dosen dan mahasiswa dapat lebih proaktif berkomunikasi dalam membahas materi kuliah sehingga apa yang menjadi tujuan mereka tercapai.

Sementara itu, Akademisi dan Trainer Project Prihadi Dwi Anggoro mengatakan internet bisa dijadikan sebuah media untuk memudahkan manusia untuk melakukan kegiatan, seperti webinar dan kelas online.

Salah satu manfaat internet adalah pembelajaran berbasis daring membuat metode pembelajaran lebih menarik dengan sistem learning management solutions.

Namun, Prihadi melanjutkan kita juga harus waspada dengan dampak negatif dari internet. "Karena internet sudah terbuka lebar dan bisa diakses dimanapun, kapanpun dan oleh siapapun," ujarnya.

Dia menjelaskan, tidak mudah untuk menjawab apakah internet akan membantu mencapai tujuan pendidikan. Benar, internet akan mempermudah tapi di sisi lain juga akan ada kendala. "Apakah tujuan pendidikan akan tercapai? Tidak mudah untuk menjawabnya karena ukuran berhasil adalah bagaimana menjadi manusia seutuhnya," katanya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top