Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Moneter

Utang Luar Negeri RI Capai US$396,8 Miliar

Foto : ISTIMEWA

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri Indonesia pada triwulan IV-2022 tetap terkendali, yang tercatat sebesar 396,8 miliar dollar AS.

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan utang luar negeri Indonesia pada triwulan IV-2022 secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 4,1 persen (year on year/yoy), melanjutkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 6,7 persen (yoy).

"Kontraksi pertumbuhan ini terutama bersumber dari utang luar negeri pemerintah dan sektor swasta," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (14/2).

Seperti dikutip dari Antara, Erwin mengatakan perkembangan posisi utang luar negeri pada triwulan IV-2022 juga dipengaruhi faktor perubahan akibat pelemahan mata uang dollar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Utang luar negeri Indonesia yang tetap terkendali tersebut juga tecermin dari rasio utang luar negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 30,1 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 30,3 persen.

Selain itu, Erwin menuturkan struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh utang luar negeri Indonesia yang tetap didominasi oleh utang luar negeri berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,3 persen dari total utang luar negeri.

Perkuat Koordinasi

Dalam rangka menjaga agar struktur utang luar negeri tetap sehat, BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan utang luar negeri, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

"Peran utang luar negeri juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian," ujarnya.

Erwin mengatakan posisi utang luar negeri pemerintah pada triwulan IV-2022 tercatat sebesar 186,5 miliar dollar AS atau secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 6,8 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 11,3 persen (yoy).

Perkembangan utang luar negeri tersebut didorong oleh peningkatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan sentimen positif kepercayaan pelaku pasar global yang tetap terjaga.

Selain itu, terdapat penarikan neto pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek. Utang luar negeri pemerintah berperan penting untuk mendukung upaya pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif dan belanja prioritas pemerintah, termasuk kelanjutan upaya akselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top