Data-data Ekonomi AS yang Jadi Acuan The Fed Cenderung Variatif
The Federal Reserve System
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menjadi acuan the Fed saat ini masih cenderung variatif, sehingga memunculkan potensi the Fed tidak akan terlalu signifikan menurunkan tingkat suku bunga acuannya pada akhir tahun.
"Memunculkan potensi the Fed tidak akan terlalu signifikan menurunkan tingkat suku bunga acuannya pada akhir tahun," ujar Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina dalam Media Day: September 2024 bertajuk "Capitalizing on Rate Cuts: Driving Retail & Stock Market Growth in the 4Q", di Jakarta, Kamis (12/9).
Seperti dikutip dari Antara, Data Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi Agustus 2024 mencapai 2,5 persen, atau lebih rendah dari Juli 2024 yang sebesar 2,9 persen dan proyeksi ekonom yang sebesar 2,6 persen.
Namun demikian, inflasi inti sebesar 0,3 persen month to month (mtm), lebih tinggi dari proyeksi sebesar 0,2 persen, di mana secara tahunan inflasi inti mencapai 3,2 persen year-on-year (yoy) sejalan dengan estimasi analis.
Sementara itu, data nonfarm payrolls (NFP) naik di bawah ekspektasi pada Agustus, namun tingkat pengangguran turun menjadi 4,2 persen dari level tertinggi tiga tahun di 4,3 persen pada bulan Juli 2024.
Terkait sentimen dalam negeri, Martha tidak memungkiri masih ada sentimen negatif yang membayangi, di antaranya data Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang berada di level 48,9 pada Agustus 2024.
Defisit Fiskal
Selain itu, juga defisit fiskal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang akan ditargetkan lebih tinggi.
"Tahun depan dari Tiongkok sebagai partner dagang kita terbesar 20 persen. Dengan mereka masih bermasalah, akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kita," ujar Martha.
Martha memproyeksikan the Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuannya total mencapai 75 basis poin pada sisa akhir tahun 2024. Pada 18 September 2024 ini, the Fed akan melakukan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dan diperkirakan akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin terlebih dahulu.
"Saya rasa, dari interest rate sendiri, kami memperkirakan memang tiga kali pemangkasan, sejauh ini minimal, untuk the Fed sebesar 75 basis poin minimal," ujar Martha.
Seiring dengan itu, bank sentral dalam negeri yaitu Bank Indonesia (BI) diproyeksikan akan memangkas tingkat suku bunga acuannya hingga mencapai level 5,75 persen. "Artinya, ada sekitar dua kali pemangkasan untuk Bank Indonesia rate," ujar Martha.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Jonatan Christie Maju ke Final China Masters 2024
- Amankan Kampanye Akbar Pilgub DKI, Polda Metro Jaya Kerahkan Ribuan Personel
- Perkuat Jaringan di Jaksel, The Ascott Limited Buka Somerset Kencana Jakarta
- Kampanye Akbar, RIDO Bakal Nyanyi Bareng Raja Dangdut Rhoma Irama di Lapangan Banteng
- Retno Marsudi Diangkat Jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Terbarukan Singapura