Utang Global Melonjak Mendekati US$300 Triliun
Menanggapi lonjakan utang global tersebut, Pakar Ekonomi STIE YKP Yogyakarta, Aditya Hera Nurmoko, mengatakan kondisi tersebut harus benar-benar menjadi perhatian karena terjadi saat perdagangan dunia dalam konstraksi. Padahal, perdagangan dunia adalah kunci pembayaran utang.
"Utang kan dalam dollar, tapi negara-negara non- Amerika, kalau tidak ada ekspor, bayar utang pakai apa?" kata Aditya.
Perdagangan, katanya, harus benar-benar bisa menerobos pandemi karena lalu lintas manusia sudah terhambat. "Bisnis pariwisata dunia akan masih sangat sulit. Maka, segala halangan perdagangan dunia harus dihilangkan," katanya.
Selain itu, setiap negara dituntut mengurangi impor dan mengandalkan produk dalam negeri. Hal itu untuk mengurangi tekanan pada cadangan devisa untuk pembayaran utang.
"Kasus Indonesia ini harus dijaga benar ekonomi dalam negeri, soalnya ada masalah dengan pengangguran, kenaikan utang, pengangguran, dan kemiskinan," kata Aditya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya