Usus dan Otak Memiliki Hubungan Sebab Akibat
Foto : AFP
Para peneliti juga menunjukkan efek yang sama ketika mereka merangsang sel yang menghasilkan peptida yang disebut PYY. Peptida ini biasanya mengekang nafsu makan setelah mengkonsumsi makanan yang sangat kaya gizi.
Para peneliti saat ini berencana menggunakan antarmuka ini untuk mempelajari kondisi neurologis yang diyakini memiliki koneksi usus-otak. Misalnya, penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak autis jauh lebih mungkin didiagnosis dengan disfungsi gastrointestinal daripada anak-anak normal sebaya, sementara kecemasan dan sindrom iritasi usus berbagi risiko genetik. Gastrointestinal atau gangguan fungsi kontraksi sistem pencernaan dapat berupa kontraksi yang melemah atau justru meningkat. hay/I-1
Baca Juga :
Manfaat Bermain antara Bayi dan Orang Dewasa
Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono
Komentar
()Muat lainnya