Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Usung "Segmented Market" untuk Lambungkan Reputasi

Foto : Koran Jakarta/M Yasin

PREMI TUMBUH - Chief Marketing Officer PT Sun Life Financial Indonesia Shierly Ge (kanan) memberikan penjelasan kinerja perseroan di Jakarta, Selasa (21/8). Pada triwulan II-2018, perseroan mencatat pendapatan premi total sebesar 1,69 triliun rupiah atau tumbuh 16 persen secara tahunan (year on year).

A   A   A   Pengaturan Font

Bagi perusahaan asuransi, pengembangan merek atau brand awareness sangat penting agar produk dikenal luas oleh masyarakat. Tak hanya itu, penguatan brand awareness bisa membantu meningkatan kepercayaan nasabah terhadap produk asuransi.

Sadar akan pentingnya persepsi masyarakat pada perusahaan dalam menunjang performa bisnis, Chief Marketing Officer PT Sun Life Financial Indonesia Shierly Ge bersama tim mulai fokus membangun brand awareness. Dia menyadari kucuran investasi dari korporasi yang relatif kecil akan sulit bersaing dengan para pemimpin pasar di industri asuransi yang telah lama membangun brand awareness dengan dukungan pendanaan besar.

"Jika ingin bersaing dengan market leader, 10 tahun saja saya rasa belum cukup. Mungkin butuh waktu 10-20 tahun," ujarnya singkat saat jumpa pers di Jakarta Selasa (21/8). Namun, situasi itu tak membuatnya ciut nyali. Begitu diberi kepercayaan mengembangkan brand sejak akhir 2015, wanita kelahiran Bandung 44 tahun silam itu mulai menyusun strategi.

Menyadari keterbatasan dana dan keterlambatan start, dia memetakan pasar dengan membidik segmen pasar tertentu atau segmented market. Strategi yang diusungnya itu memang berbeda dengan kebanyakan pemimpin pasar asuransi nasional yang mengunakan metode mass market melalui pendekatan tradisional, termasuk iklan televisi.

Dia pun mengoptimalkan digital marketing dan sosial media sebagai sarana mensosialisasikan brand. Terkait dengan komunitas, wanita yang kini tengah menekuni hobi drone photography itu menggandeng media dan blogger agar pesan Sun Life Financial Indonesia (Sun Life), terutama terkait perencanaan keuangan, tersampaikan ke masyarakat.

Selain itu, dia juga menyasar keluarga muda sebagai target produk maupun edukasi keuangan. Alhasil, kepercayaan Sun Life tersebut mampu dijawab Sherlie dengan sejumlah prestasi yang dicapai perusahaan. Pada 2016, menurut laporan Frontier Brand Health Tracking, pada 2016, brand awareness Sun Life meningkat menjadi posisi ke-12 dari posisi sebelumnya yang nyaris tak terdengar, yakni rangking 18.

Bahkan, selama 2016-2018, Sun Life dinobatkan sebagai The Best Company to work in oleh majalah HR Asia dari Singapura. Tak hanya itu, selama 2016-2017, Sun Life mendominasi pemberitaan media di Tanah Air. Berdasarkan data Issentia Media Monitoring Agency, pada 2017, pemberitaan Sun Life mencapai 836 artikel dan 930 artikel pada 2016.

Tumbuh Dua Digit

Terhadap performa bisnis Sun Life, Sherlie mengungkapkan penguatan brand awareness yang diusungnya turut berimbas pada kinerja perusahaan. Dalam dua tahun terakhir, kinerja bisnis terus tumbuh dua digit. Terakhir, pada 2017, pendapatan total premi mencapai 2,8 triliun rupiah, meningkat 64,7 persen dari tahun sebelumnya (yoy) sebesar 1,7 triliun rupiah.

Capaian itu membuat nilai aset pada 2017 mencapai 11,7 triliun rupiah. Bahkan untuk triwulan II-2018, pendapatan total premi mencapai 1,69 triliun rupiah atau tumbuh 16 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy). Sedangkan pendapatan premi baru mencapai 1,2 triliun rupiah atau tumbuh 26 perseb secara yoy.

Meski demikian, capaian positif itu tak membuatnya berpuas diri. Menurutnya, dia tetap berfikir untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus lagi. "Meskipun perkembangan (brand) di media sosial sudah strong (kuat), saya tetap menantang tim untuk menemukan terobosan baru," tegas lulusan Teknik Sipil Universitas Parahyangan Bandung, Jawa Barat.

mad/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top