Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Usai Tewasnya Warga Pendemo Tambang Emas di Sulteng, Polisi Periksa 60 Proyektil

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) melaksanakan penyelidikan perihal kasus tewasnya seorang warga saat aksi unjuk rasa menolak tambang yang terjadi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (12/2) malam.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Pol Didik Supranoto menuturkan sampai saat ini telah dilakukan pengambilan sampel dari 20 pucuk senjata api.

"Saya sampaikan bahwa pihak kepolisian yang mulai kemarin sudah melakukan penyelidikan, jadi sekarang tim forensik sudah melakukan pengambilan sampel dari 20 pucuk senjata api, jadi 20 sampel," ujar Didik kepada wartawan, Selasa (15/2).

Selanjutnya, Didik menerangkan diambil 3 sampel proyektil setiap senjata api yang diperiksa. Kini telah terkumpul 60 sampel proyektil.

"Dari masing-masing senjata ini, diambil sampel 3 proyektil. Jadi total sampel proyektil ada 60," terangnya.

Kemudian, dari 60 sampel proyektil yang telah dikumpulkan akan dibawa ke Laboratorium Forensik untuk dicocokkan dengan proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Dari 60 ini nanti akan dibawa ke lab ke Sulawesi Selatan untuk di cocokkan dengan proyektil yang ditemukan di lapangan," katanya.

Kejadian tersebut bermula, demo ricuh terjadi di Parigi Moutong, Sulteng, Sabtu (12/2) malam. Massa yang demo menolak tambang lalu menutup jalan Trans Sulawesi pada pukul 24.00.

Lalu, pihak kepolisian meminta pendemo untuk membubarkan diri dan membuka kembali jalan Trans Sulawesi yang mereka tutup. Imbauan tidak diindahkan.

Namun saat pembubaran masa aksi, ditemukan seorang warga yang meninggal dunia. Hingga kini Polisi masih mendalami dugaan penembakan tersebut.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top