Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bisnis ITC Mangga Dua

Usaha Tak Lagi Menguntungkan, Kiospun Dilegotersebut

Foto : koran jakarta/Anissa Ibrahim

Pemilik kios di ITC Mangga Dua, Jakarta Barat menyewakan kiosnya, Selasa (18/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Tak Laku Jual Baju, Senasib dengan Pusat Elektronik Glodok dan WTC Mangga Dua yang kini hanya tinggal menunggu ajal, International Trade Center (ITC) Mangga Dua, Jakarta Barat pun sepi pengunjung. Jalan koridor disetiap lantai yang biasanya disesaki ratusan pengunjung, kini kosong melompong.

Beberapa penjaga toko di hampir setiap lantai, nampak hanya duduk-duduk santai sambil bermain smartphone-nya atau berbincang-bincang ria sesama rekan kerjanya. Bahkan, sampai ada yang tertidur pulas dibelakang meja toko karena tak ada transaksi jual-beli.

Minimnya antusias masyarakat dalam berbelanja saat ini dikeluhkan para pedagang di ITC Mangga Dua. Salah satunya, penjual pakaian wanita, Meity, 24 tahun.

Wanita yang memiliki rambut lurus itu mengaku kesulitan dalam menjual barang dagangannya. Meski enggan untuk menyebutkan nominalnya, Meity mengaku omzet yang dia terima semakin menurun. "Sudah otomatis pendapatan menurun, kan pembelinya juga sepi banget. Waktu lebaran tahun ini juga enggak seramai tahun lalu," kata Meity, Senin (17/7).

Setali tiga uang, kondisi tersebut juga dialami Pusat Grosir Pasar Pagi. Gedung yang berada persis di samping ITC Mangga Dua ini terlihat cukup banyak toko yang tutup, dari lantai bawah hingga lantai atas.

Di tembok dan rolling door pada kios tersebut nampak selembar kertas putih yang ditempel dengan tulisan disewakan, dikontrakan atau dijual, plus nomor telepon untuk menghubungi pemilik kios. Maraknya toko yang tutup dan disewakan diduga karena pihak penyewa atau pemilik menganggap usahanya tidak lagi menguntungkan setelah penjualan anjlok.

"Iya banyak toko yang tutup karena pindah lokasi atau beralih bisnis lain. Kebanyakan sih karena sudah enggak dapat untung dan enggak mampu bayar uang sewa lagi," terang salah satu penjaga toko yang masih bertahan, Rizky, 31 tahun.

Lebih lanjut, Rizky menuturkan saat ini pihaknya bergantung kepada pelanggan dari luar kota sebagai konsumen mereka. Pasalnya, banyak pembeli dari luar Jakarta yang membeli pakaian dalam partai besar atau secara borongan (grosir).

"Biasanya mereka buat dijual lagi di daerahnya. Ya sekarang berkat mereka saya masih bertahan. Kalau eceran sekarang memang sudah susah," ungkap Meity.

Seperti diketahui, Pasar Pagi Mangga Dua memiliki pangsa pasar dan pengunjungnya sendiri. Pasar Pagi Mangga Dua juga memang identik dengan harga grosir.

Pasar ini buka mulai pukul 20.00 WIB hingga 22.00 WIB. Telah dibuka sejak tahun 1989, Pasar Pagi merupakan pasar grosir terbesar kedua setelah Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Anissa Ibrahim/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top