Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Festival Selawang Segantang

Upaya Bangka Tengah Lestarikan Budaya Adiluhung

Foto : dok. Festival Selawang Segantang
A   A   A   Pengaturan Font

Awal pembuatan Dambus, masyarakat Bangka senang menancapkan kepala rusa atau pelanduk (kancil) hasil tangkapan dari berburu pada pucuk kepala Dambus.

Lagu-lagu awal yang dimainkan dalam kesenian Dambus adalah Abu Samah, Aliong, dan lain-lain. Semua diberi judul sesuai nama orang yang memainkan Dambus zaman dulu. Para pemain Dambus zaman dulu, kata Zahroti, mengenakan jubah dan dimainkan seusai salat Subuh.

"Dulu ceritanya, di Bangka banyak kerajaan, lalu ada anak salah satu raja sakit. Lalu bikinlah sayembara, siapa yang bisa mengobati, kalau perempuan akan dijadikan permaisuri, kalau laki-laki akan dijadikan mantu. Lalu ada yang maju dan memetik Dambus lalu anak raja itu sehat. Dulu main Dambus itu bertuah," kata Zahroti.

Penyanyi Dambus, lanjutnya, harus pandai berpantun. "Yang membuat aku jatuh hati pada nyanyian Dambus, karena ini bisa dipakai dakwah, bisa juga berkisah cinta, nyindir orang pun bisa. Menciptakan lagu spontan juga bisa dari apa yang kita lihat," katanya.

Alat musik yang digunakan Zahroti sudah mengalami modifikasi, Dambus miliknya berbeda dengan gambus asal Palembang atau Betawi, bahkan juga berbeda dari Dambus tradisional Bangka Belitung.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top