Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Riset

Untuk Pertama Kali Mikroplastik Ditemukan dalam Darah

Foto : ISTIMEWA

Mikroplastik terdeteksi dalam darah manusia

A   A   A   Pengaturan Font

OSLO -Sebuah penelitian yang dapat menunjukkan potensi partikel melakukan perjalanan ke organ menemukan untuk pertama kalinya mikroplastik terdeteksi dalam darah manusia.

Para ilmuwan menemukan 17 dari 22 orang sehat yang mereka ambil sampelnya memiliki jumlah partikel plastik yang dapat diukur dalam darah mereka. Para peneliti mengatakan studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan risiko kesehatan dari bahan-bahan tersebut.

Mikroplastik ada di mana-mana di lingkungan dan dapat ditemukan pada hewan laut dan air minum, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada informasi yang cukup untuk menarik kesimpulan tegas tentang betapa beracunnya bagi manusia, dan diperlukan lebih banyak penelitian.

Menurut International Union for Conservation of Nature, lebih dari 300 juta ton plastik diproduksi setiap tahun dan setidaknya 14 juta ton berakhir di lautan di mana itu dapat dicerna oleh hewan dan berisiko memasuki rantai pasokan makanan manusia.

Produk Sintetis

Beberapa bahan membutuhkan waktu berabad-abad untuk terurai, dan kekhawatiran yang berkembang tentang dampaknya terhadap polusi telah mendorong larangan kantong plastik sekali pakai.

Tetapi, kehadiran produk sintetis yang meresap dalam kehidupan modern, mulai dari botol air, wadah, dan pakaian untuk dibawa pulang, menegaskan tantangan dalam mengatur dan membatasi penggunaannya.

Studi yang didanai oleh Organisasi Nasional Belanda untuk Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan Laut Biasa, sebuah kelompok yang bekerja untuk mengurangi polusi plastik, diterbitkan dalam jurnal Environment International pada Kamis (24/3). Para peneliti mengadaptasi teknik yang ada untuk mendeteksi dan menganalisis partikel yang berukuran sekecil 700 nanometer.

Para peneliti menargetkan lima jenis plastik umum termasuk polietilen tereftalat, juga dikenal sebagai PET dan digunakan dalam botol, dan polietilen, yang digunakan dalam kemasan makanan. Tim menggunakan jarum baja dan tabung kaca untuk menghindari kontaminasi.

"Hasil mendukung hipotesis bahwa paparan partikel plastik pada manusia menyebabkan penyerapan partikel ke dalam aliran darah, tetapi studi lebih lanjut diperlukan untuk menilai dampak paparan dan apakah itu merupakan risiko kesehatan masyarakat," kata studi tersebut.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top