Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Untuk Layanan Jaringan Internet Global

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Komunikasi satelit berbasis laser adalah langkah selanjutnya bagi teknologi internet. Penggunaannya untuk transmisi data berkecepatan tinggi dalam jumlah besar sedang diuji oleh para insinyur, dalam menghasilkan komunikasi data yang cepat dan kapasitas bandwidth besar.
Perusahaan Airbus meluncurkan proyek yang disebut UltraAir pada Mei 2021. Proyek penelitian dua tahun sedang mengembangkan dan menguji penerbangan terminal prototipe untuk digunakan pesawat onboard yang memungkinkan penerimaan dan transmisi data menggunakan laser yang dipancarkan ke dan dari satelit.
Perusahaan itu akan menggunakan SpaceDataHighway (SDH), layanan komunikasi berbasis laser yang disediakan menggunakan European Data Relay Satellites (EDRS). Beberapa satelit SDH telah diluncurkan pada 2016 dan saat ini terdiri dari dua satelit.
"Kami dapat menawarkan bandwidth pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya menggunakan komunikasi laser hingga 1,8 Gbps dan itu hanya akan menjadi lebih cepat dan lebih baik. Ini memiliki banyak manfaat," kata Kepala SDH di Airbus Defense and Space, Laurent Grouès pada laman Aerospace International.
Ia menjelaskan, satelit laser mampu menghasilkan kecepatan data jauh lebih tinggi, aman dan tahan lama, yang jauh berbeda dengan komunikasi berbasis frekuensi radio (RF) yang memiliki spektrum terbatas.
"Ambisi kami dengan UltraAir adalah untuk membawa teknologi ini dari luar angkasa, yang telah terbukti sangat andal, turun ke Bumi untuk aplikasi baru seperti konektivitas udara," ungkap dia.
Program uji UltraAir, yang dijalankan dengan Badan Antariksa Eropa (ESA) dan lembaga penelitian Belanda, TNO, akan memiliki tiga langkah utama bagi pengujian laboratorium, kemudian pengujian dari stasiun darat di Tenerife, Spanyol untuk terhubung luar angkasa. Prototipe terminal UltraAir akan diuji terbang dengan membuat tautan data dari dalam roket Falcon 20LX.
Kepala implementasi EDRS di Airbus Defense and Space, Mathias Wiegand, mengatakan meskipun UltraAir menggunakan teknologi yang sepenuhnya baru, pihaknya mencoba memanfaatkan teknologi yang tersedia sebanyak mungkin.
"Menempatkan satelit pada jarak 40.000 kilometer adalah tantangan teknis terbesar, dengan semua getaran dari pesawat," ujar dia.
Fungsi satelit laser UltraAir untuk meningkatkan konektivitas pada pesawat komersial. Di samping itu juga dapat meningkatkan komunikasi dan manajemen kendaraan udara, darat dan laut di seluruh medan perang.
Sementara itu NASA telah meluncurkan satelit Laser Communications Relay Demonstration (LCRD). Satelit-satelitnya ini diklaim dapat dapat mengirimkan data dengan kecepatan hingga 1,2 Gbps. Lembaga tersebut telah meluncurkan sebanyak dua kali yaitu pada 2016 dan 2019.
LCDR merupakan satelit laser komersial pertama di dunia. Kapasitas data yang dimiliki sebanyak 2000 terabyte (2 petabyte) telah ditransfer ke lebih dari 50.000 tautan, melalui stasiun bumi di Eropa. Pelanggan yang ada untuk satelit EDRS adalah Komisi Eropa dan ESA.
SDH akan segera melayani lebih lanjut empat konstelasi Pléiades Neo dari satelit pencitraan Bumi, yang pertama diluncurkan pada April 2021. Gambar pertama yang sangat detail dari satelit Pléiades Neo telah diterima pada Mei lalu.
Selain menyampaikan data ke Bumi, komunikasi laser akan menyediakan tautan antar-satelit untuk mendistribusikan data antar satelit kecil di konstelasi mega.
"Kami akan melihat peningkatan besar-besaran dari satelit yang dilengkapi dengan terminal laser," kata Grouès.
Karena permintaan data meningkat, satelit relai baru harus diluncurkan yang memberikan jaringan secara global. "Kami ingin memiliki mode baru di orbit geostasioner sehingga kami dapat menawarkan jaringan global sepenuhnya," kata Grouès. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top