UNS Rekomendasikan Sistem Barter di Masa Pandemi
Ilustrasi-Pedagang pasar tradisional di Kota Solo.
"Pada riset ini ada dana awal yang didapat tim dari donatur dalam dan luar negeri untuk selanjutnya dibelikan sembako dan pedagang melakukan barter dengan barang dagangan mereka, di antaranya pisang, buah, sayur, dan empon-empon," katanya.
Ia mengatakan ketika barang dari pedagang sudah cukup banyak, pada kisaran Mei-Juni 2020 pihaknya sudah menformalkan konsep barter, termasuk barang-barang barter dari pedagang mulai diseleksi kualitasnya, diberi petunjuk harga dan dijual secara daring baik melalui media sosial maupun website.
"Memasuki new normal (adaptasi lingkungan baru) kegiatan barter mulai menurun namun pasar penjualan daring makin luas, pedagang banyak mengambil manfaatnya dari penjualan daring dan pesanan konsumen makin luas tidak hanya barang yang ada di Pasar Legi tetapi juga barang-barang yang dijual di pasar-pasar lainnya," katanya.
Meski demikian, dikatakannya, belum semua pedagang bersedia untuk ikut menerapkan sistem barter tersebut karena kurangnya kepercayaan mereka terhadap keamanan dari sistem ini.
"Oleh karena itu, hingga saat ini kami terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pedagang karena dengan menerapkan sistem ini mereka akan memperoleh sejumlah manfaat, salah satunya mampu memperluas jaringan pasar melalui daring dengan menjual barang yang sebelumnya tidak mereka punya," katanya. mar/N-3
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya