Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Revolusi Industri 4.0

Universitas Peking Akan Bangun Kampus Baru untuk Kecerdasan Buatan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Elite Universitas Peking, Tiongkok akan membangun kampus baru yang berfokus pada kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di tengah pertempuran global.

Kampus itu akan melatih dan menarik lebih banyak anak-anak berbakat dalam rangka menghadapi apa yang disebut sebagai revolusi industri keempat.


Kampus ini direncanakan akan dibangun di atas lahan seluas 683.500 meter persegi, yang sama luas dengan 98 lapangan sepakbola di distrik Changping, Beijing utara.

Kampus baru ini merupakan kampus masa depan AI dan teknik yang keberhasilannya akan berpengaruh pada masa depan ekonomi. Kampus utama ini nanti akan dibangun di daerah Zhongguancun, Beijing, seperti teknologi tinggi yang digunakan oleh China's Silicon Valley.


Pembangunan kampus di distrik Changping ini akan menjadi sangat penting bagi pengembangan masa depan perguruan tinggi.

"Kampus baru ini adalah peluang besar dan akan berfungsi sebagai platform penting untuk mengintegrasikan industri-industri baru dan menarik bakat-bakat top di luar negeri," kata Qiu Shuiping, Sekretaris Partai Universitas Peking, sebagaimana dikutip dalam kunjungannya ke distrik Changping pekan lalu.


Perusahaan-perusahaan besar dan lembaga pendidikan tinggi di AS dan Tiongkok ini sedang berkompetisi menjadi yang terbaik dalam menguasai teknologi dunia.

Sejak menjadikan pengembangan program kecerdasan buatan sebagai strategi nasional pada 2017, sebanyak 34 universitas di Tiongkok telah meluncurkan program atau jurusan AI, termasuk universitas terkenal seperti Universitas Tsinghua.

Di AS, Massachusetts Institute of Technology juga berencana untuk berinvestasi 1 miliar dolar AS yang akan didedikasikan untuk komputasi dan AI.


AI telah mengambil peran penting dalam rencana induk "Made in China 2025" di Beijing, yang akan mengangkat industri negara - dari robotika dan aerospace ke material baru dan kendaraan energi baru - meningkatkan rantai nilai tambah,

menggantikan impor dengan produk lokal dan pembanguan global. Yang menjadi juara akan mampu penguasa teknologi mutakhir di barat.


Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan pada akhir Oktober, Tiongkok harus mengembangkan teknologi AI nya yang penting untuk penopang pembangunan ekonomi, kemajuan sosial dan geopolitik global.


Industri AI Tiongok mulai tertarik mengelontorkan dana besar untu AI, sekitar 60 persen dari seluruh investasi global mulai 2013 hingga kuartal pertama 2018. Tetapi nilai itu masih tertinggal di belakang AS, menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh Tsinghua University.


Laporan itu mengatakan bahwa Tiongkok masih jauh di belakang AS dalam pengembangan bakat AI. Ini menunjukkan bahwa hegemoni AS masih tinggi. Tiongkok hanya memiliki seperlima dari bakat-bakat AI Amerika. smcp/P-4


Redaktur : Khairil Huda

Komentar

Komentar
()

Top