Universitas Filipina Tertarik Pengelolaan Jamu Modern

Rombongan dari Universitas Filipina, Manila, tampak serius mengamati apa yang ada di pabrik jamu Sido Muncul, di Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, baru-baru ini. Mereka berkeliling kompleks Sido Muncul, mulai dari Semarang Herbal Indoplant, laboratorium, pabrik bahan baku, hingga pabrik Tolak Angin.

Mereka juga diajak menikmati suasana asri Agrowisata Sido Muncul dan diperkenalkan profil perusahaan ini sambil beramah-tamah makan siang di Joglo Besar. Para tamu yang dipimpin Dekan Fakultas Farmasi Universitas Filipina, Monet M Liquias, ini diterima Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat.

Para tamu dari Universitas Filipina ini pun tak ingin kalah dalam unjuk gigi. Mereka memutarkan video perihal eksistensi jamu, khususnya dari Sido Muncul yang familiar di masyarakat Filipina. Testimoni mereka saat mengonsumsi jamu, khususnya Tolak Angin, disampaikan dalam bahasa Tagalog dan Inggris.

Pabrik jamu yang dikelola secara modern ini menjadi daya tarik Universitas Filipina. Mereka terkesan dengan proses mekanisme produksi Sido Muncul. Proses produksi jamu yang awalnya tradisional tersebut kini telah menjadi industri yang memiliki parameter standar internasional.

Mereka melihat langsung proses produksi jamu yang demikian ketat, mulai dari tahap uji coba hingga tahap uji higienitas. Mereka juga melihat proses pengemasan produk dan proses kimiawi di laboratorium yang dilakukan dengan modern.

Merasa Aman

Dekan Fakultas Farmasi Universitas Filipina, Monet M Liquias, menyatakan apresiasinya atas industri jamu termanufaktur modern dan pencapaian ISO terstandar. Dengan begitu, konsumen merasa aman dan terjamin ketika mengonsumsi produk Sido Muncul.

"Standar mutu dalam proses produksi Sido Muncul dan pencapaian ISO ini semakin membuat masyarakat yakin akan kualitas produknya," ujar Monet.

Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat, berharap Sido Muncul dapat mengembangkan produknya hingga ke Filipina dan bekerja sama dengan Universitas Filipina. Terkait wujud kerja sama yang ingin dicapai, Irwan berharap pihaknya dapat memproduksi suplemen berbahan jamu.

henri pelupessy/N-3