Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Unilever Melepas Bisnisnya di Rusia karena Dianggap Mendukung Perang Ukraina

Foto : Istimewa

Unilever telah menghadapi tekanan berkelanjutan untuk menjual anak perusahaannya sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, setelah gagal mengikuti gelombang awal perusahaan multinasional Inggris keluar dari negara tersebut.

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKOW - Unilever pada Kamis (10/10), dilaporkan menjual operasinya di Rusia kepada grup manufaktur lokal setelah mendapat tekanan dari para pegiat yang mengklaim bahwa kehadiran Dove dan pemilik Ben & Jerry's di negara itu mendukung perang di Ukraina.

Dilansir The Guardian, Arnest Group, produsen parfum, kosmetik, dan produk rumah tangga asal Rusia, akan mengambil alih Unilever Rus, yang meliputi empat pabrik, serta saham grup tersebut di Belarus. Arnest dimiliki oleh pengusaha Alexey Sagal dan membeli bisnis perusahaan pembuat bir Heineken di negara tersebut musim panas lalu.

Unilever Rus, yang mempekerjakan sekitar 3.000 orang, memiliki hak lokal atas merek-merek termasuk kubus saham Knorr, produk pencuci dan kecantikan Dove, cairan pembersih Domestos dan Axe, yang dikenal sebagai Lynx di Inggris.

Unilever telah menghadapi tekanan berkelanjutan untuk menjual anak perusahaannya sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, setelah gagal mengikuti serbuan awal perusahaan multinasional Inggris keluar dari negara tersebut.

Persyaratan kesepakatan, yang harus disetujui oleh pemerintah Rusia, tidak diungkapkan. Namun, dilaporkan bahwa penjualan tersebut dapat bernilai lebih dari 500 juta euro bagi Unilever.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top