Uniknya Vaksinasi di Perairan Papua Barat, Kapal Perang Dikepung 100 Perahu Nelayan
Kapal Perang Republik Indonesia, KRI Kerapu-812 “dikepung” 100 perahu nelayan.
PAPUA - Vaksinasi yang dilakukan TNI AL terasa sangat unik saat Kapal Perang Republik Indonesia, KRI Kerapu-812 "dikepung" 100 perahu dan sekitar300 nelayan ketika lego jangkar di perairan antara Pulau Jefman dan Pulau Samate, Papua Barat. Sejumlah perahu nelayan merapat di lambung kiri dan kanan di kapal perang yang dikomandani Mayor Laut (P) Joko Ariyanto. Selanjutnya, nelayan menuju deck hely kapal.
Ya, pengepungan terjadi pada kegiatan Vaksinasi Maritim dan Pemberian bantuan paket bahan makan pokok yang digelar Koarmada III di tengah laut, Senin (27/9). Ratusan warga naik perahu menuju KRI Kerapu-812 yang lego jangkar di perairan tersebut.
Vaksinasi Masyarakat Maritim dan pemberian bantuan paket makan pokok kepada nelayan yang berdomisili di kedua pulau terpaksa digelar di tengah laut atau di deck hely KRI Kerapu-812 karena belum adanya dermaga yang memungkinkankapal sandar di Pulau Jefman atau Pulau Samate.
Keterbatasan fasilitas tersebut tidak menyurutkan semangat prajurit Koarmada III memberikan vaksinasi dan penyerahan bantuan untuk memutus Covid-19 dan mengatasi dampak yang ditimbulkan.
Sebanyak 100 perahu tradisional memasang bendera Merah Putih, masing-masing berpenumpang tiga orang berlayar kolosal menuju KRI Kerapu-812 yang lego jangkar sekitar 1,5 km dari pulau tersebut. Tiap-tiap perahu didukung BBM Solar 10 liter dan ditegaskan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Dinas Kesehatan Koarmada III mengerahkan 12 tenaga kesehatan untuk melayani vaksinasi sesuai target 300 orang, baik dosis pertama maupun dosis kedua. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac. Menariknya para nelayan akan menerima bantuan paket sembako setelah menjalani vaksin Covid-19, sehingga Koarmada III dan BI menyiapkan 300 paket sembako sesuai target vaksinasi.
Wilayah kerja Koarmada III yang meliputi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat terdapat ratusan pulau kecil dan terluar. Koarmada III dan jajaran bekerja extraordinary untuk melaksanakan vaksinasi dan pemberian bantuan kepada masyarakat, meskipun belum terdapat fasilitas sandar, listrik, signal, dan moda transportasi apapun.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya