Unika Atma Jaya Perkuat Kontribusi Teknologi dan Ekonomi
Prof. Ir. Ronald Sukwadi, S.T., M.M., Ph.D., IPU. dan Prof. Rosdiana Sijabat, S.E., M.Si., Ph.D. saat pengukuhan Guru Besar Unika Atma Jaya.
Foto: Muhamad MarupJAKARTA - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya berkomitmen memperkuat kontribusi akademik dalam teknologi dan ekonomi. Hal tersebut diwujudkam salah satunya dengan melantik dua guru besar yaitu Prof. Ir. Ronald Sukwadi, S.T., M.M., Ph.D., IPU. sebagai Guru Besar bidang Teknik Industri dari Fakultas Biosains, Teknologi, dan Inovasi, serta Prof. Rosdiana Sijabat, S.E., M.Si., Ph.D. sebagai Guru Besar Bidang Ekonomi Bisnis dari Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi.
Rektor Unika Atma Jaya, Yuda Turana, mengapresiasi capaian kedua guru besar tersebut. Pihaknya juga mendorong para calon Guru Besar untuk mengakselerasi proses setiap karya melalui penguatan komitmen, sikap kepedulian, dan keunggulan untuk “Tuhan dan Tanah Air” sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi
"Pencapaian ini merupakan kebanggaan bagi institusi dan merupakan komitmen komunitas Unika Atma Jaya dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas” ujar Rektor Unika Atmajaya, Yuda Turana.
Prof. Ronald dalam orasinya membahas mengenai transformasi industri manufaktur cerdas pada Industri 4.0 guna meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi melalui metode Design for Smart Quality (DFSQ). Proses manufaktur cerdas ini memanfaatkan otomasi dan sistem basis data guna memaksimalkan kualitas dan daya saing industri.
“DFSQ hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas produksi dengan pendekatan berbasis data dan sistem otomatis, sehingga industri dapat beradaptasi dengan tuntutan global yang semakin kompleks," jelasnya.
DSFQ merupakan kerangka kerja perancangan sistem kualitas cerdas dengan basis Design for Six Sigma (DFSS) yang meliputi enam tahapan. Sistem ini telah diujicobakan di beberapa industri manufaktur di negara Taiwan dengan hasil yang menjanjikan dalam aspek peningkatan efisiensi dan penurunan produk cacat.
“DFSQ diharapkan dapat menciptakan ekosistem manufaktur cerdas yang lebih efisien, otomatis, dan berbasis data. Dengan penerapan teknologi yang tepat, industri manufaktur Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di era digital serta menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan efisiensi yang lebih baik," katanya.
Sementara itu, Orasi ilmiah Prof. Rosdiana yang berjudul "Menggali Akar Pertumbuhan Ekonomi: Dinamika Ekonomi Klasik hingga Ekonomi Modern" membahas determinasi pertumbuhan ekonomi dari pemikiran klasik hingga modern. Dia mengulas peranan teknologi dan ekonomi digital sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang relevan pada masa sekarang.
“Ekonomi digital telah menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi, terutama dalam tiga aspek penting: transformasi bisnis berbasis teknologi seperti e-commerce dan pembayaran digital, dampak digitalisasi terhadap UMKM yang semakin kompetitif, serta posisi Indonesia sebagai pusat ekonomi digital di Asia Tenggara dengan penetrasi internet yang terus meningkat," ucapnya.
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 3 Masyarakat Bisa Sedikit Lega, Wamentan Jamin Stok daging untuk Ramadan dan Lebaran aman
- 4 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 5 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...