Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Kawasan

Uni Eropa Serukan Pengetatan Perbatasan untuk Antisipasi Lonjakan Imigran

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

BRUSSEL - Para menteri kependudukan Uni Eropa, Kamis (19/10), bertemu guna membahas peningkatan keamanan di blok kawasan itu setelah serangan mematikan menimpa Prancis dan Belgia, serta kekhawatiran dari perang Israel-Hamas yang akan memaksa pemindahan paksa penduduk.

Seperti dikutip dari Antara, sejumlah pihak dalam blok beranggotakan 27 negara di Eropa itu menyerukan perbatasan diperketat dan memperbanyak repatriasi warga asing.

Mereka menyerukan adanya lagi kesepakatan dengan negara-negara Afrika guna mencegah pengungsi dan imigran masuk ke Eropa sejak seorang warga Tunisia yang tak berhasil mendapatkan suaka, Senin lalu, membunuh dua orang di Brussels.

Pada pekan lalu, seorang guru di Prancis utara terbunuh akibat sebuah serangan yang dikutuk Presiden Emmanuel Macron. Pembunuhan itu terjadi ketika sebagian besar Eropa kian mengkhawatirkan situasi keamanan akibat perang Israel-Hamas.

"Implikasi situasi di Timur Tengah terhadap keamanan dalam negeri kita saat ini adalah topik mendesak," kata seorang diplomat Uni Eropa yang terlibat dalam persiapan perundingan tingkat menteri tersebut.

"Keduanya erat kaitannya dengan situasi-situasi yang berkembang di Timur Tengah dan apa yang tengah kita lihat terjadi di dalam Uni Eropa."

Bertukar Pandangan

Pertemuan ini bakal menjadi kesempatan pertama para menteri untuk bertukar pandangan secara langsung sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sedikitnya 1.400 warga Israel yang kemudian membuat Israel membalas dengan membombardir Gaza.

Para menteri sepertinya tak akan membuat keputusan spesifik apa pun, namun akan membahas topik-topik termasuk perkembangan apa yang dapat menyebabkan warga Palestina mengungsi dalam jumlah besar atau memicu aksi kekerasan di dalam Uni Eropa.

Kekhawatiran serupa di beberapa negara Uni Eropa mengenai kemungkinan terjadinya lonjakan imigrasi akibat berkuasanya kembali Taliban di Afghanistan pada 2021, ternyata tidak terwujud.

Uni Eropa menjadi waspada sejak lebih dari satu juta orang yang sebagian besar pengungsi perang saudara Suriah, mencapai pantai-pantai mereka setelah melintasi Mediterania pada 2015.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top