Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Multilateral

Uni Eropa Perlu Capai Otonomi Pertahanan agar Tak Tergantung NATO

Foto : JOHN THYS / AFP

Charles Michel, Presiden Dewan Eropa

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKWA - Uni Eropa (UE) harus mencapai otonomi strategis dan berinvestasi dalam bidang pertahanan. UE perlu segera mengembangkan lebih lanjut otonomi strategis serta berinvestasi dalam bidang pertahanan guna menjaga agar aliansi tersebut tetap kuat.

"UE perlu segera mengembangkan lebih lanjut otonomi strategis serta berinvestasi dalam bidang pertahanan guna menjaga agar aliansi tersebut tetap kuat," kata Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, pada Minggu (11/2).

Seperti dikutip dari Antara, Michel mengatakan hal tersebut menyusul pernyataan mantan Presiden AS, Donald Trump, tentang hubungan Washington dengan sekutunya di Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO).

"Pernyataan-pernyataan sembrono mengenai keamanan NATO dan solidaritas Pasal 5 hanya menguntungkan kepentingan Putin," kata Michel melalui platform X.

Sebelumnya pada Sabtu (10/2), dalam kampanye dengan para pendukung di Carolina Selatan, Trump mengatakan selama masa kepresidenannya, ada pemimpin anggota negara NATO yang tidak disebutkan namanya, yang telah bertanya kepadanya apakah Amerika Serikat akan mendukung aliansi itu jika ada kemungkinan terjadinya serangan dari Russia.

Trump menanggapi pertanyaan itu dengan jawaban negatif, dengan mengatakan negara-negara NATO tidak cukup berinvestasi di bidang pertahanan. Mantan Presiden AS itu juga berjanji untuk mendorong Russia agar dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan. Ia menambahkan pula bahwa negara-negara anggota NATO harus menanggung akibatnya.

Mengecam Keras

Sementara itu, Gedung Putih, pada Minggu, mengecam keras janji mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk tidak melindungi negara-negara sekutu NATO dari kemungkinan serangan secara cuma - cuma jika ia terpilih kembali menjadi presiden. Gedung Putih menyebut sikap Trump itu mengerikan dan tidak dapat diterima.

"Berkat kepemimpinan Presiden (Joe) Biden yang berpengalaman, NATO sekarang menjadi yang terbesar dan paling vital yang pernah ada. Mendorong invasi terhadap sekutu dekat kita oleh rezim pembunuh adalah hal yang mengerikan dan tidak dapat diterima," kata juru bicara Gedung Putih, Andrew Bates, seperti dikutip media The Hill.

Hal itu juga dinilai membahayakan keamanan nasional Amerika Serikat, stabilitas global, dan perekonomian di dalam negeri AS, lanjutnya.

Pada Januari, Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Russia, Sergei Naryshkin, mengatakan laporan tentang dugaan rencana Russia untuk menyerang NATO adalah bagian dari perang informasi yang bertujuan untuk membenarkan agresi Barat terhadap Moskwa.

Menteri Luar Negeri Russia, Sergey Lavrov, juga terus-menerus dalam berbagai kesempatan mengatakan bahwa Moskwa tidak memiliki keinginan atau keperluan untuk menyerang pihak mana pun, demikian dilansir Sputnik.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top