Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Pengungsi

UNHCR Desak Dilonggarkannya Perbatasan

Foto : UNHCR/Gordon Welters

Filippo Grandi

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Kepala Badan Pengungsi PBB pada Senin (14/10) memperingatkan bahwa krisis pengungsi di Libanon dan Sudan dapat memburuk, serta mengatakan bahwa tindakan kontrol perbatasan yang lebih ketat tidak bisa menjadi satu-satunya solusi karena tidak efektif dan terkadang melanggar hukum.

Berbicara di hadapan lebih dari 100 diplomat dan menteri di Jenewa, Swiss, pada pertemuan tahunan UNHCR, Filippo Grandi mengatakan bahwa hingga saat ini sebanyak 123 juta orang di seluruh dunia mengungsi akibat konflik, penganiayaan, kemiskinan, dan perubahan iklim.

"Anda mungkin bertanya: apa yang bisa dilakukan? Sebagai permulaan, jangan hanya fokus pada perbatasan," kata dia seraya mendesak para pemimpin untuk melihat alasan orang-orang meninggalkan rumah mereka.

"Kita harus berupaya mengatasi akar penyebab pengungsian, dan berupaya mencari solusi. Saya mohon kepada Anda semua agar kita terus bekerja secara bersama-sama dan dengan kerendahan hati untuk memanfaatkan setiap peluang guna menemukan solusi bagi para pengungsi," imbuh Grandi.

Tanpa menyebut nama negara, Grandi mengatakan inisiatif untuk melakukan alih daya, eksternalisasi atau bahkan penangguhan skema suaka merupakan pelanggaran hukum internasional, dan ia menawarkan bantuan kepada negara-negara dalam menemukan skema suaka yang adil, cepat dan sah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top