Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"Umur Milenial" Koran Jakarta

A   A   A   Pengaturan Font

Bagi Koran Jakarta, mampu bertahan selama 11 tahun di industri media cetak nasional merupakan satu hal yang sangat patut untuk disyukuri. Sebab, dalam satu dasawarsa terakhir, bisnis surat kabar global termasuk Indonesia disebut-sebut memang memasuki fase krisis.

Banyak koran yang akhirnya harus menutup usaha akibat ditinggalkan pelanggan, kalah bersaing dengan media online (dalam jaringan/daring) yang tumbuh pesat seiring dengan kecepatan laju digitalisasi.

Koran Jakarta, yang masuk industri surat kabar nasional 11 tahun silam, sudah menghadapi kerasnya persaingan media konvensional dengan media daring sejak awal kelahirannya. Ke depan, kami pun menyadari bahwa situasi industrinya tidak bertambah mudah.

Namun, kami memiliki tekad dan komitmen kuat untuk menjadikan surat kabar ini sebagai sumber rujukan yang penting dan terpercaya dalam menghadapi persoalan negara, seperti bidang politik, ekonomi, dan sosial. Oleh karena itu, kami memandang bahwa senjakala industri media cetak adalah memang benar satu realitas yang harus dihadapi.

Namun, fakta bahwa masih ada nama besar surat kabar nasional maupun internasional yang mampu bertahan juga menjadi inspirasi dan penyulut motivasi untuk tetap bertahan. Sebut saja, kisah sukses come back harian legendaris The New York Time (NYT) yang telah membuka mata pelaku industri sejenis untuk tetap optimistis.

Surat kabar yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS), itu bangkit dari keterpurukan dan akhirnya kini berhasil meraup laba bersih 55,2 juta dollar AS, setelah merugi bertahun-tahun.

Dosen Fikom Universitas Padjadjaran Bandung, Kunto A Wibowo, menilai kemampuan surat kabar seperti NYT menjadi bukti masyarakat tetap membutuhkan produk jurnalistik berkualitas.

Menurut dia, harus dibedakan antara produk jurnalistik dengan produk percetakan. Koran adalah dua produk dijadikan satu, produk percetakan dengan produk jurnalisme.

Yang diramalkan akan mati akibat munculnya media digital itu adalah produk percetakannya. Sedangkan produk jurnalistik hanya ganti platform. Produk jurnalistik bisa beradaptasi dengan platform lain.

"Sebenarnya itu yang terjadi. Jadi, menurut saya, untuk produk jurnalisme, orang mengejar kualitas informasi yang disajikan. New York Times telah membuktikan itu," kata Kunto.

Untuk mendapatkan informasi berkualitas itu, akhirnya orang rela untuk membayar. Itu yang akhirnya membuat NYT mencetak profit. Surat kabar itu sangat meyakini bahwa daya tarik satu media kepada pelanggan dan pengiklan bergantung kepada kualitas jurnalisme yang disajikan media tersebut. Harus diakui, perkembangan teknologi informasi menghadirkan tantangan berat bagi media.

Tantangan itu harus dihadapi dengan tetap menjaga kepercayaan publik. Kuncinya adalah komitmen untuk tetap menerapkan prinsip- prinsip dan etik jurnalistik, seperti akurasi, disiplin, verifikasi, netralitas, keberimbangan, dan hal teknis lain yang tidak akan banyak berubah secara mendasar.

Sebab, inti kekuatan media adalah kepatuhan pada prinsip-prinsip jurnalistik sehingga tetap dipercaya masyarakat sebagai rujukan informasi yang kredibel.

Ulang tahun merupakan momentum untuk evaluasi, konsolidasi, dan merevitalisasi diri. Dalam hari jadi ke-11 kali ini, bagi media cetak bisa diibaratkan masuk dalam "umur milenial".

Oleh karena itu, kami akan mengambil spirit milenial yang energik, dinamis, inovatif, dan semangat tinggi, sebagai motivasi untuk tumbuh dan terus berkembang, dan menjalankan visi-misi Koran Jakarta sebagai sumber berita yang dibutuhkan masyarakat dengan sumbu Kebenaran Itu Tidak Pernah Memihak!

Komentar

Komentar
()

Top