UMKM Digital Masih Sulit Naik Kelas
Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) digital di Indonesia menghadapi sejumlah hambatan untuk naik kelas
Foto: antara/akbar nugroho gumayJAKARTA - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) digital di Indonesia menghadapi sejumlah hambatan untuk naik kelas, yang meliputi kesulitan menjangkau konsumen hingga rendahnya daya saing. Karenanya, dibutuhkan upaya ekstra dari pemerintah untuk mendukung perkembangan UMKM yang masuk ke ekosistem digital.
Peneliti dari Center for Indonesia Policiy Studies (CIPS) Hasran mengungkapkan pelaku usah mikro menghadapi tantangan kesulitan menjangkau konsumen, sementara usaha kecil menghadapi hambatan akses terhadap permodalan biaya logistik serta tantangan logistik.
“Kalau usaha kecil yang naik kelas lebih ke hambatan akses terhadap permodalan biaya logistik karena mereka mau belanja alat bahan baku lebih murah, tapi dihadapi dengan tantangan logistik dan ini hambatan yang dihadapi UKM. Jadi intervensi harus diperhatikan skala usahanya seperti apa dulu,” kata Hasran dalam webinar yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (5/11).
Selain itu, daya saing UMKM digital yang rendah menjadi persoalan tersendiri. Daya saing yang dimaksud adalah kemampuan memasarkan secara daring di platform belanja digital serta memanfaatkan platform yang menjadi kesulitan tersendiri.
Berita Trending
- 1 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 2 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 3 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun
- 4 Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- 5 Cegah Kepunahan, Karantina Kepri Lepasliarkan 1.200 Burung ke Alam