UMKM Digital Bantu Tingkatkan Daya Beli Masyarakat
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, dalam acara pada webinar UMKM Indonesia Bangkit, di Jakarta, Jumat (7/8).
Foto: IstimewaJAKARTA - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai salah satu sektor yang harus diperhatikan dalam pemulihan ekonomi nasional. Penerapan ekonomi digital pada UMKM dapat menjadi solusi untuk membangkitkan UMKM dari keterpurukan selama pandemi Covid-19.
"Banyak UMKM yang tidak dapat bertahan selama pandemi. Adapun UMKM yang bertahan adalah yang sudah terpapar ekonomi digital," kata Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro dalam acara pada webinar UMKM Indonesia Bangkit, di Jakarta, Jumat (7/8).
Perlu diketahui berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus hingga 5,32 persen. Menurut Bambang, ekonomi digital dapat meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk UMKM sehingga pelaku UMKM dapat mengantisipasi resesi kuartal III.
"Peningkatan daya beli atau konsumsi masyarakat merupakan motor penggerak bagi perkonomian. Harapannya ekonomi digital juga dapat menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional kedepannya," jelasnya.
Terjadi Penurunan
Pada kesempatan tersebut, Bambang menyampaikan hasil kajian dan survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terkait tren penurunan penjualan produk UMKM. Adapun penurannya sebesar 94,69 persen, sedangkan yang tetap dan meningkat masing-masing sebesar 2,65 persen.
Bambang menyebut mayoritas UMKM memiliki kerentanan dalam waktu enam bulan ke depan yang dapat berujung pada kemiskinan. Pemerintah tetap berkomitmen menjaga daya beli dan permintaan dam negeri dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, salah satunya melalui bantuan sosial.
"Daya beli masyarakat akan terjaga melalui Bansos dan subsidi untuk masyarakat miskin dan rentan," ucapnya.
Lebih jauh Bambang menekankan pentingnya perubahan paradigma atau mindset semua pihak agar Indonesia menjadi negara berbasis inovasi atau innovation based economy. Dengan begitu banyak produk inovasi unggul yang mampu mengantar Indonesia menjadi negara maju.
Ia menekankan bakal adanya perubahan pola ekonomi pasca Covid-19. Hal tersebut harus diantisipasi dengan penerapan triple helix atau kolaborasi antara pemerintah, peneliti, dan industri, yang disertai dengan dasar karakter penelitian dan inovasi yang kuat.
"Karakter mencakup pola pikir, perilaku, serta budaya dan cara kerja yang baru sebagai basis riset dan inovasi. Paradigma ekonomi juga akan beradaptasi dengan kebiasaan dan peraturan baru," katanya. n ruf/N-3
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 2 the Straits Times Memprediksi Presiden Prabowo Bersama Sembilan Presiden dan PM Negara Lain Jadi Pemimpin Dunia Berpengaruh
- 3 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 4 Masuki Masa Pensiun, Kepala BSSN dan Kepala Basarna Diganti
- 5 Gara-gara Faktor Inilah, Pelantikan Kepala Daerah Terpilih di Provinsi Bali Diundur
Berita Terkini
- Siswa di Makassar diberi hadiah habiskan makanan program MBG
- Kecelakaan bus pariwisata di Batu sebabkan empat orang tewas
- Pemkab Bekasi diminta reaktivasi akses kesehatan warga miskin
- DJP Kalselteng Capai Target Penerimaan Pajak Empat Tahun Berturut-turut
- Pemkab Ponorogo Tutup Pasar Hewan Cegah Penyebaran PMK