Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan Usaha | Sekitar 51,2 Persen Pelaku UMKM Kesulitan Akses Permodalan

UMKM Butuh Inovasi Berbasis Digital

Foto : ANTARA FOTO/FENNY SELLY
A   A   A   Pengaturan Font

Pada kesempatan sama, Peneliti utama BRIN, Wati Hermawati, mengungkapkan sebesar 70,2 persen pelaku UMKM yang melakukan digitalisasi bermasalah dengan pemasaran produk. "Bukan hal yang mudah bagi UMKM membangun brand yang diusung. Banyak UMKM tidak punya brand, mereka sekadar menjual saja," kata Wati.

Pentingnya "Branding"

Padahal, lanjut Wati, pemasaran dan branding yang kuat diperlukan oleh para pelaku UMKM agar usaha mereka dapat berkelanjutan. Kurangnya branding akan menyulitkan bisnis para pelaku UMKM untuk bertahan dalam jangka panjang.

Selain terkendala pemasaran, Wati mengungkapkan sebesar 51,2 persen pelaku UMKM mengaku sulit mengakses permodalan, 46,3 persen kesulitan memenuhi kebutuhan bahan baku, dan 30 persen kesulitan mengadopsi teknologi digital.

Untuk itu, Wati menilai UMKM membutuhkan investasi di SDM yang terampil dalam bidang IT, serta alat dan infrastruktur pendukungnya. Selanjutnya, melakukan riset pasar dan kompetitor. Lebih lanjut, pelaku usaha juga harus menentukan platform apa yang akan digunakan, dan mempelajari search engine optimization (SEO) untuk memaksimalkan pemasaran daring.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top