Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ukraina Semakin Terpojok! Tidak Biasa, Presiden Volodymyr Zelensky Pilih Bertemu Delegasi Amerika dalam Pertemuan Tingkat Tinggi untuk Bahas Hal Khusus Ini, Ada Apa?

Foto : Ukrainian Presidential Press Office via AP

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Delegasi Amerika Serikat.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin pada Minggu (24/4) malam. Pertemuan ini sekaligus menjadi kunjungan tingkat tinggi atau top level yang dilakukan delegasi Amerika ke ibu kota Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia.

Pertemuan tingkat tinggi ini terjadi seiring permintaan Ukraina terhadap senjata yang lebih kuat untuk melawan serangan Rusia di wilayah Donbas di Ukraina timur, di mana pasukan Rusia masih berusaha mengusir pasukan Ukraina terakhir yang bertahan di pelabuhan Mariupol yang porak-poranda.

"Ya, mereka bertemu dengan presiden. Mari berharap sesuatu akan diputuskan untuk bantuan lebih lanjut," kata penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovych kepada pengacara dan aktivis Rusia Mark Feygin di acara YouTube-nya "Feygin Live" seperti dikutip Reuters.

Sebelum pertemuan ketiganya, Zelensky lebih dulu meminta AS untuk memberikan persenjataan dan jaminan keamanan.

"Anda tidak bisa datang kepada kami dengan tangan kosong hari ini, dan kami mengharapkan tidak hanya hadiah atau semacam kue, kami mengharapkan hal-hal khusus dan senjata khusus," katanya.

Sementara negara-negara Barat telah menyalurkan peralatan militer ke Ukraina, Zelensky telah berulang kali menekankan bahwa negaranya membutuhkan lebih banyak senjata berat, termasuk sistem pertahanan udara jarak jauh dan pesawat tempur.

Militer Rusia melaporkan berhasil mengenai 423 sasaran di Ukraina dalam semalam, termasuk benteng pertahanan dan kamp konsentrasi pasukan. Pesawat tempur Rusia juga dikabarkan telah menghancurkan 26 lokasi militer Ukraina, termasuk pabrik bahan peledak dan beberapa depot artileri.

Sejak gagal merebut ibu kota Ukraina, Kyiv, Rusia mengalihkan tujuannya untuk mengamankan wilayah timur Ukraina, di mana separatis yang didukung Rusia menguasai beberapa wilayah sebelum perang.

Sejauh ini, Reuters melaporkan militer Rusia terus meluncurkan serangan udara baru di pabrik baja Mariupol yang menjadi tempat berlindung sekitar 1.000 warga sipil dan 2.000 pejuang Ukraina.

Sementara, Zelensky menekankan upaya mengevakuasi warga sipil dari Mariupol dalam panggilan telepon hari Minggu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang dijadwalkan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Penasihat Presiden, Arestovych, mengatakan Ukraina telah mengusulkan pembicaraan dengan Rusia di sebelah pabrik baja yang luas. Namun, Arestovych mengatakan sejauh ini Rusia belum menanggapi proposal yang akan mencakup pembangunan koridor kemanusiaan dan pertukaran tahanan perang Rusia dengan para pejuang yang masih berada di pabrik.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top