Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ukraina Menjadi Negara Pertama dalam Sejarah yang Berhasil Menembak Kapal Selam Musuh dengan Rudal Jelajah

Foto : Istimewa

Ledakan pada kapal selam "Rostov-on-Don" diperkirakan menembus bagian tengah lambung kapal, yang berarti menyebabkan kerusakan fatal.

A   A   A   Pengaturan Font

KYIV - Angkatan Bersenjata Ukraina tidak memiliki pesawat anti kapal selam seperti P-8A Poseidon atau P-3 Orion, apalagi kapal selam milik sendiri. Namun pada Rabu 13 September 2023 telah menjadi hari penting dalam sejarah militer negara itu.

Dilansir oleh Defence Express, pada hari itu, keberhasilan serangan Ukraina terhadap kapal Armada Laut Hitam Federasi Rusia di Sevastopol yang masih diduduki memang bisa dibilang hasil yang fantastis, dengan hasil penghancuran total dua kapal sekaligus, kapal selam "Rostov-on-Don" dan kapal pendarat besar "Minsk".

Serangan tersebut menggunakan rudal jelajah, diyakini dengan rudal Storm Shadow buatan Inggris atau rudal SCALP EG Prancis.

Sky News melaporkan bahwa Storm Shadow-lah yang digunakan Ukraina. Sedangkan jet tempur pembawa rudal jelajah ini adalah pembom garis depan, Su-24M.

Angkatan Pertahanan Ukraina tidak mempunyai sarana untuk mencari kapal selam musuh. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk mencapai target adalah dengan menyerang saat target tidak berada di bawah air, melainkan di posisi permukaan.

Inilah yang dilakukan pada malam hari. Komandan Angkatan Udara Ukraina mengisyaratkan bahwa serangan itu dilakukan dengan pesawat. Namun, belum ada konfirmasi resmi lengkap mengenai penggunaan Storm Shadow atau SCALP EG.

Rudal ini memiliki hulu ledak seberat 450 kilogram, yang terdiri dari dua bagian terpisah. Yang pertama adalah muatan kumulatif terdepan, yang menciptakan lubang di penghalang, tempat hulu ledak utama dengan daya ledak tinggi sudah terbang.

Kapal selam diesel-listrik multiguna Rusia, Rostov-on-Don, dibangun sebagai bagian dari Proyek 636 Varshavyanka dan menelan biaya sekitar 300 juta dolar AS. Kapal selam tersebut merupakan pembawa rudal jelajah Kalibr.

Kapal pendarat besar "Minsk" juga terkena dampaknya. Tingkat kerusakannya tidak ditentukan, tetapi kemungkinan besar tidak dapat digunakan lagi selama beberapa tahun, atau bahkan hancur seluruhnya.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top