Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

UKM Diharapkan Berperan dalam Pembangunan IKN

Foto : ANTARA/HO-Humas Pemprov Kaltim

Tim Gubernur Untuk Pengawalan Percepatan Pembangunan Povinsi Kalimantan Timur saat meninjau pelatihan keterampilan usaha produktif mebel kayu dan rotan dan pelatihan manajemen usaha koperasi

A   A   A   Pengaturan Font

SAMARINDA - Para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) diharapkan bisa berperan dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Untuk itu, para pelaku UKM harus ditingkatkan kemampuannya sehingga produknya punya daya saing.

"Penetapan Kaltim sebagai IKN Nusantara merupakan peluang emas bagi para pelaku UKM dalam segala aspek pembangunan, termasuk pemenuhan kebutuhan furnitur dan mebel," kata Ketua Tim Gubernur Untuk Pengawalan Percepatan Pembangunan (TGUP3) Kaltim, Adi Buchari Muslim, di Samarinda, Selasa (29/3).

Apalagi, tambah Adi Buchari, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menegaskan agar kementerian, BUMN, dan pemerintah daerah minimal membelanjakan 40 persen anggaran mereka dengan membeli produk lokal, bukan impor.

"Masalah pasar itu adalah persaingan. Kita harus menyiapkan UKM yang berkualitas," kata Adi Buchari, usai menyaksikan pembukaan pelatihan keterampilan usaha produktif mebel kayu dan rotan dan pelatihan manajemen usaha koperasi.

Mantan Kepala Bappeda Kaltim itu menguraikan proses pemindahan IKN pasti akan berimplikasi terhadap peningkatan produk barang dan jasa akibat peningkatan jumlah penduduk secara signifikan.

Menangkap Peluang
Untuk itu, tambah Adi Buchari, para pelaku UKM di Kaltim harus bisa menangkap peluang ini dengan menghadirkan produk-produk berdaya saing dan berkualitas agar tidak kalah dengan produk dari luar.

"Harus juga disadari bahwa orang-orang yang masuk ke Kaltim tentulah mereka yang sudah melihat banyak produk berkualitas dengan berbagai daya tarik," katanya.

Mereka pasti akan mencari produk berkualitas dan menarik. "Harus yakin pelaku UKM kita pasti bisa memanfaatkan peluang ini," kata Adi Buchari.

Produk UKM Kaltim diharapkan juga bisa masuk ke IKN Nusantara dengan mengisi furnitur perkantoran baik di istana maupun kantor-kantor kementerian dan BUMN. Caranya, UKM Kaltim juga harus go digital dan mampu bersaing dalam e-Katalog.

Ketua Panitia Pelatihan, Eka Sarjana Bhakti mengatakan, kegiatan diikuti 60 orang secara tatap muka (offline) terdiri atas 30 peserta pelatihan mebel kayu dan rotan serta 30 peserta pelatihan manajemen usaha koperasi. Untuk peserta pelatihan mebel dilatih selama lima hari. Sedangkan manajemen usaha koperasi dilatih selama tilga hari.

Adi Buchari menjelaskan para peserta pelatihan mebel kayu dan rotan diberikan motivasi peningkatan produktivitas dan keterampilan serta kreativitas dalam desain produk mebel dengan kombinasi kayu dan rotan sebagai produk bernilai jual.

Mereka juga diberikan teori dan praktik langsung untuk membuat produk kombinasi tersebut. Sedangkan untuk peserta pelatihan manajemen usaha koperasi akan dibekali praktik bisnis yang sehat, tertib administrasi, administrasi keuangan dengan sistem akuntansi koperasi dan membuat rapat anggota tahunan tepat waktu.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Penajam Paser Utara, Budi Santoso mengatakan pelaku UMKM di daerah ini dibekali ilmu kewirausahaan digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menghadapi persaingan usaha untuk menyongsong kepindahan IKN.

Sumber daya manusia para pelaku UMKM, menurut Budi, ditingkatkan melalui pelatihan. "Para pelaku UMKM itu diberikan pelatihan DEA (digital entrepreneurship academy)," ujarnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top