Uji Coba Tahap II di DKI Mundur
Sejumlah siswa saat mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap I di SDN 14 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Jumat (4/6). Pemprov DKI Jakarta akan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka tahap II pada 7-24 Juni 2021 yang melibatkan lebih kurang ada 300 sekolah.
Proses asesmen 300 sekolah belum rampung karena masih membutuhkan waktu untuk melakukan proses analisis dan telaah hasil pelatihan.
JAKARTA - Uji coba pembelajaran tatap muka tahap II di Provinsi DKI Jakarta mundur dari menjadi Rabu (9/6) dari jadwal semula pada Senin (7/6). Mundurnya uji coba pembelajaran tatap muka tahap dua ini disebabkan salah satunya proses asesmen yang dilakukan terhadap 300 sekolah belum rampung.
Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah, di Jakarta, Jumat (4/6), mengatakan proses asesmen 300 sekolah yang melibatkan pihak ketiga yakni Sekolahmu itu, belum rampung karena masih membutuhkan waktu untuk melakukan proses analisis dan telaah hasil pelatihan 300 sekolah.
Kedua, lanjutnya, uji coba PTM tahap dua ini mundur karena Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) yang akan dimulai pada Senin (7/6). "Sehingga para kepala seksi dikdas (pendidikan dasar) dan dikmen (pendidikan menengah) di 11 wilayah DKI itu berharap tidak berbarengan dengan PPDB tanggal 7 besok. Sehingga kemungkinannya dilaksanakan 9 Juni," ucap Taga.
Meski demikian, Taga menyebut belum bisa membeberkan daftar 300 sekolah yang sempat menjalani pelatihan, meski dia menyebut sekolah itu ada sekolah negeri maupun swasta. "Jadi SD, SMP, SMA, SMK negeri dan swasta. Komposisinya masih tunggu hasil seleksi. Kalau yang kemarin disampaikan jumlahnya saja," tuturnya.
Pemprov DKI sebelumnya telah melakukan uji coba pembelajaran tatap muka tahap pertama di 85 sekolah semua jenjang mulai 7 hingga 29 April lalu. 85 sekolah itu tersebar di enam kabupaten/ kota, dengan rincian satu sekolah di Kepulauan Seribu, 25 sekolah di Jakarta Selatan, 25 sekolah di Jakarta Timur, 10 sekolah di Jakarta Pusat, 18 sekolah di Jakarta Barat, dan enam sekolah di Jakarta Utara.
Terkait, rencana pembelajaran tatap muka pada Juli mendatang sesuai imbauan Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim, Taga mengungkapkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta masih menunggu arahan Gubernur Anies Baswedan.
"Kalau dari kementerian meminta tatap muka pada Juli, dari Pemda DKI, termasuk Dinas Pendidikan belum ada arahan membuka secara serentak pada tahun ajaran baru ini," katanya.
Menurut Taga, pihaknya bukan tidak mau mengikuti ketentuan Kemdikbud Ristek, namun, menurut dia Pemerintah Provinsi DKI juga memiliki berbagai pertimbangan sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Sebelumnya, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menyatakan pemerintah akan membuka sekolah dengan skema tatap muka pada Juli 2021 meski kasus Covid-19 masih tinggi sejak libur lebaran. Nadiem menyatakan tidak ada tawar menawar demi pendidikan. Nadiem beralasan masa depan Indonesia sangat bergantung pada sumber daya manusia.
Meski mengaku memahami kekhawatiran orang tua, namun mantan bos Gojek itu menyebut penundaan membuka sekolah bisa berdampak panjang. Pembukaan sekolah Juli nanti, kata dia, juga berdasarkan pertimbangan usai dirinya membaca dan mendengar langsung keluhan para pelajar di media sosial.
Persiapkan SOP
Sementara itu, sejumlah sekolah di DKI Jakarta bersiap menyambut penerapan pembelajaran tatap muka. Salah satunya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Soedirman 2 di Cijantung, Jakarta Timur, yang menyiapkan ruang ganti baju dalam kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM).
"Tujuannya bagi siswa maupun guru yang menggunakan kendaraan umum diminta untuk mengganti baju bebas dengan seragam di ruang tersebut sebelum mengikuti kegiatan belajar di ruang kelas," kata Kepala Sekolah SMKS PB Soedirman 2 Ikah Atikah di Jakarta, Jumat (4/6).
Sekolah tatap muka berjalan dengan protokol kesehatan ketat dengan jumlah siswa dibatasi hanya 30 persen dari daya tampung kelas, jam belajar pun demikian kelas dibuka dibagi menjadi dua sesi, tiap sesi berlangsung hanya empat jam setiap Senin, Rabu dan Jumat.
Ikah menambahkan mayoritas orang tua murid SMK PB Soedirman 2 setuju untuk mengikuti sekolah tatap muka. mad/Ant/E-10
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya