Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Semenanjung Korea

Uji Coba Nuklir Korut Masih Jadi Kekhawatiran

Foto : US Department of Defense/Alexander Kubitza

Juru bicara Pentagon, Pat Ryder

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pihaknya tetap mengkhawatirkan kemungkinan uji coba nuklir Korea Utara (Korut) dan berjanji bekerja dengan erat bersama para negara-negara sekutu, termasuk Korea Selatan (Korsel).

Juru bicara Pentagon, Pat Ryder, pada Selasa (24/1) mengatakan dalam sebuah pengarahan pers rutin bahwa AS masih mengkhawatirkan persiapan peluncuran nuklir ketujuh Korut.

"Sebelumnya Anda telah mendengar dari kami menyatakan tetap khawatir bahwa Korut akan bersiap melakukan uji coba nuklir ke tujuh," kata juru bicara Pentagon itu dalam konferensi pers harian.

Ryder mengatakan bahwa hal itu tentu merupakan aksi destabilisasi regional, dan bahwa AS akan terus melakukan pemantauan dengan cermat terkait kemungkinan uji coba nuklir Korut itu.

Dia juga menekankan bahwa AS bekerja sama erat dengan negara-negara sekutu untuk bersiap menghadapi kemungkinan uji coba nuklir tersebut.

Korut diketahui terakhir kali melakukan uji coba nuklir keenam dan terakhirnya pada September 2017. Namun, para pejabat di Seoul dan Washington DC mengatakan bahwa Pyongyang dapat melakukan uji coba nuklir kapan saja dan menambahkan tampaknya Korut telah menyelesaikan semua persiapan untuk uji coba nuklir tersebut.

"Kami akan bekerja sama dengan mitra kami dan sekutu kami di kawasan untuk mempersiapkan kemungkinan itu," kata Ryder ketika ditanya tentang tindakan balasan AS dalam menanggapi uji coba nuklir Korut.

Isu Taiwan

Sementara itu, saat ditanya apakah AS menginginkan Korsel bergabung untuk mempertahankan Taiwan jika diserang Tiongkok, Ryder mengatakan dia tidak akan menjawab pertanyaan hipotesis, namun menekankan bahwa AS memiliki sejumlah pasukan di kawasan Indo-Pasifik, termasuk Pasukan Amerika Serikat di Korea (USFK).

Ditambahkan oleh dia bahwa USFK ditempatkan untuk melindungi Korsel dan negara-negara sekutu AS, sehingga AS akan terus berkoordinasi dengan negara sekutu dan mitranya, termasuk Korsel dan Jepang, untuk mempertahankan kebebasan dan keterbukaan kawasan Indo-Pasifik.

Terkait mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, pekan lalu Ryder mengumumkan bahwaMenteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, akan mengunjungi Korsel dan Filipina dalam beberapa pekan mendatang.

"Kunjungan tersebut akan menjadi penegasan kembali komitmen mendalam AS untuk bekerja sama dengan para sekutu dan mitra guna memetakan visi bersama dalam mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," ucap Ryder. KBS/Yonhap/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top