UI Ingatkan terkait Risiko Penggunaan Vape dan Kesehatan Paru
Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia memberi edukasi kelompok remaja di SMAN 14 Jakarta terkait risiko penggunaan rokok elektrik atau vape.
Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia memberi edukasi kelompok remaja di SMAN 14 Jakarta terkait risiko penggunaan rokok elektrik (vape) yang semakinn populer di kalangan remaja.
DEPOK - Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia memberi edukasi kelompok remaja di SMAN 14 Jakarta terkait risiko penggunaan rokok elektrik (vape) yang semakinn populer di kalangan remaja.
Edukasi ini untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh vape, khususnya terkait masalah paru-paru, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan E-cigarette or Vaping Associated Lung Injury (EVALI).
Mahasiswa Program Residen Ners Spesialis Keperawatan Onkologi FIK UI sekaligus pemateri utama, Ns. Ai Aminah di Depok, Rabu, mengatakan remaja sering kali tergiur oleh anggapan bahwa vape lebih aman daripada rokok konvensional. Padahal, data menunjukkan vape juga membawa dampak serius.
"Penggunaan vape dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, meningkatkan risiko penyakit jantung, kecanduan nikotin, dan yang paling mengkhawatirkan meningkatkan risiko terkena penyakit pneumonia yang bisa merusak paru-paru secara permanen," katanya.
Ai Aminah juga memaparkan data terbaru dari National Young Tobacco Survey (2020) yang mengungkapkan peningkatan prevalensi penggunaan vape pada remaja usia 13-15 tahun dari 18 persen pada 2016 menjadi 19,2 persen pada 2019.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya