UGM Perkenalkan Becak Listrik

YOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada melalui Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEKP) dan Inovation Center for Automatic (ICA) memperkenalkan Becak Listrik (Belis).

Peneliti PSEKP UGM, Fahmy Radhi, mengatakan inovasi tenaga penggerak energi listrik pada becak adalah upaya kecil untuk mengurangi penggunaan BBM pada transportasi publik. Selain itu, inovasi ini juga akan meringankan beban tukang becak sekaligus menambah pendapatan mereka.

"Tenaga manusia untuk mengayuh becak sudah tidak manusiawi dan tidak efisien. Jadi, Belis ini setidaknya ada tiga manfaat, yakni penggunaan energi nonfosil dan energi ramah lingkungan, memanusiakan tukang becak, dan menambah penghasilan mereka karena akan efisien," kata Fahmi, di Yogyakarta, Kamis (20/12).

UGM memberikan sebanyak 12 becak listrik untuk tukang becak yang berada di sekitar kampus UGM sebagai langkah awal dari target 1.000 belis dalam beberapa tahun ke depan hingga satu juta belis untuk seluruh Indonesia.

Dekan Fakultas Teknik UGM, Nizam, menambahkan, di era teknologi saat ini moda transportasi becak semakin tersisihkan. Terlebih dengan hadirnya becak motor.

"Harapannya dengan adanya becak listrik ini mampu meningkatkan perekonomian para pengayuh becak sekaligus sebagai ikon wisata Jogja," katanya.

Ketua Paguyuban Belis, Sutaryo, mengatakan saat ini ada 12 orang yang mendapatkan becak listrik di tahap pertama. Dia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada UGM yang telah memberikan bantuan becak listrik. YK/E-3