Turki Segera Tetatapkan Zona Tenaga Angin Lepas Pantai Pertama
Ilustrasi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Turki mengatakan bahwa studi sedang dilakukan untuk empat wilayah maritim yang akan ditetapkan sebagai zona pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai di bawah mekanisme dukungan YEKA.
Hampir lima tahun setelah membatalkan tender sebesar 1,2 GW, Turki meluncurkan kembali sebuah inisiatif untuk pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai pertamanya. Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam menyatakan empat area di barat laut sebagai zona potensial untuk fasilitas tersebut.
Dilansir dari Balkan Green Enegy News, studi komprehensif sedang dilakukan di lepas pantai Laut Marmara di Band?rma (1.111 kilometer persegi), Gelibolu (juga dikenal sebagai Gallipoli) - 75,6, dan Karabiga (410), dan sebuah area di utara, selatan dan barat pulau Bozcaada di Laut Aegea (299 kilometer persegi), demikian menurut pengumuman tersebut.
Rencananya adalah untuk memasukkan mereka ke dalam skema Area Sumber Daya Energi Terbarukan (YEKA), di mana beberapa putaran lelang untuk proyek-proyek energi terbarukan berskala utilitas diadakan sejak tahun 2017. Kementerian juga memilih enam lokasi yang memungkinkan untuk pembangkit listrik tenaga angin darat di provinsi Konya dan tiga di Sivas serta dua lokasi di Çorum dan ?anl?urfa untuk pembangkit listrik tenaga surya.
Turki dan Uni Emirat Arab mencapai serangkaian kesepakatan untuk sektor energi bulan lalu, dengan total nilai USD 29,7 miliar, termasuk tenaga angin lepas pantai. Selain itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Alparslan Bayraktar baru-baru ini mengatakan bahwa Arab Saudi tertarik pada proyek energi terbarukan sebesar 4 GW hingga 5 GW.
Tujuan pemerintah adalah untuk menambah 3,5 GW kapasitas fotovoltaik dan 1,5 GW tenaga angin setiap tahun hingga 2035, termasuk keseluruhan 5 GW tenaga angin lepas pantai, katanya.
Turki memiliki lebih dari 12 GW kapasitas tenaga angin, dibandingkan dengan 105 GW secara keseluruhan untuk produksi listrik. Energi terbarukan mencapai 55 persen dan targetnya adalah mencapai 65 persen pada tahun 2035.
Aegean barat laut memiliki potensi angin lepas pantai tertinggi, hingga 6 GW untuk turbin yang dipasang di dasar laut dan 19 GW untuk mesin terapung, menurut beberapa perkiraan. Total potensi dikatakan mencapai 75 GW.
Sebagai informasi, tenaga angin lepas pantai, juga dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai atau offshore wind powermerujuk pada produksi energi listrik dari angin yang dihasilkan di lautan atau perairan dalam yang jauh dari pantai. Ini melibatkan pemasangan turbin angin khusus di atas struktur tetap atau mengambang di laut untuk menangkap energi kinetik angin dan mengubahnya menjadi energi listrik.
Tenaga angin lepas pantai telah menjadi fokus penting dalam upaya menuju energi terbarukan dan berkelanjutan. Ini memiliki potensi untuk menyediakan sumber daya energi yang konsisten dan besar, serta berperan dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Meskipun ada investasi awal yang signifikan dalam pembangunan dan pemasangan infrastruktur, tenaga angin lepas pantai diharapkan akan berkontribusi secara signifikan dalam memenuhi kebutuhan energi dunia di masa depan
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya