Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Turki Dukung Swedia dan Finlandia Masuk NATO Jika Mau Lakukan Langkah-langkah Ini, Erdogan Melunak?

Foto : VOA/Reuters/Yves Herman

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggelar konferensi pers di sela pertemuan para anggota NATO di markas aliansi tersebut di Brussels, Belgia, pada 14 Juni 2021.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Setelah melangsungkan pembicaraan dengan pejabat Swedia dan Finlandia pada Rabu (25/5), seorang pejabat senior Turki, Ibrahim Kalin, bersikeras bahwa Turki tidak akan menyetujui kedua negara Nordik tersebut untuk bergabung dengan NATO kecuali langkah-langkah khusus diambil untuk mengatasi keberatan pihak Ankara.

Kalin adalah juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan ajudan senior presiden. Ia menyampaikan pernyataannya dalam konferensi pers setelah pembicaraan di Ankara yang berlangsung sekitar lima jam.

VOA melaporkan, Kamis (26/5), Swedia dan Finlandia mendaftar untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO pada minggu lalu. Langkah tersebut merupakan cerminan salah satu konsekuensi geopolitik terbesar akibat perang Rusia di Ukraina yang dapat mengubah keamanan Eropa.

Turki menentang keanggotaan negara-negara itu dalam aliansi militer Barat. Turki menganggap kedua negara Nordik mendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan entitas lain yang dinilai sebagai ancaman keamanan bagi Turki.

PKK, yang terdaftar sebagai organisasi teror oleh beberapa sekutu Turki, telah melancarkan pemberontakan puluhan tahun melawan Turki. Konflik itu telah menelan korban puluhan ribu orang.

Pemerintah Turki juga menuduh Finlandia dan Swedia memberlakukan pembatasan ekspor senjata ke Turki dan menolak mengekstradisi tersangka "teroris."

Setelah pertemuan dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel di Stockholm, Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson mengatakan bahwa negaranya ingin "mengklarifikasi" klaim yang telah beredar dalam diskusi dengan Turki.

Dalam konferensi pers dengan perdana menteri Estonia pada Rabu (25/5) malam, ia mengatakan bahwa "pada masa sekarang, penting untuk memperkuat keamanan kami."

Andersson menambahkan, Swedia melakukan "dialog yang konstruktif" dengan Turki dan bahwa Stockholm "sangat ingin mengatasi masalah, kesalahpahaman dan pertanyaan yang mencuat."


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top