Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Mata Uang - Moody’s dan S&P Pangkas Peringkat Utang Turki ke Posisi “Junk”

Turki Berpotensi Resesi 2019

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Volatilitas ekstrem dari mata uang lira berisiko merusak perekonomian Turki setidaknya hingga tahun depan.

JAKARTA AKARTA AKARTAAKARTA - Dua perusahaan pemeringkat internasional, Moody's dan Standard and Poor's (S&P) memangkas peringkat utang Turki ke posisi junk (sampah) atau tak layak investasi karena krisis mata uang yang melanda negara tersebut. Bahkan, Turki diperkirakan terperosok ke dalam resesi ekonomi tahun depan.

Pemangkasan juga dilakukan karena melemahnya kepastian kebijakan di Turki. "Melemahnya kepastian tersebut tercermin dari independensi bank sentral Turki dan kurang jelasnya kebijakan mereka untuk mengatasi masalah tersebut," kata Moody's dalam keterangannya pekan lalu.

Lembaga tersebut memperkirakan pelemahan nilai tukar lira akhir-akhir ini akan berdampak besar pada inflasi, sehingga membebani pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan risiko krisis pada neraca pembayaran Turki. Sejak awal tahun hingga Agustus ini, lira telah merosot hampir 40 persen, sehingga makin memicu aksi jual di mata uang negara berkembang dan membebani pergerakan saham global.

Sentimen negatif investor makin meningkat setelah negara yang dipimpin Presiden Erdogan itu menahan seorang pendeta asal Amerika Serikat (AS), sehingga aksi jual makin marak. Pekan sebelumnya, lira sempat terperosok 16 persen karena penahanan tersebut yang memicu kemarahan Presiden AS, Donald Trump.

Trump langsung menjatuhkan sanksi pada Turki dengan melipatgandakan tarif impor baja dan aluminium asal Turki. Sementara itu, S&P juga memangkas peringkat utang Turki menjadi "junk" karena mereka memperkirakan gejolak mata uang Turki masih berlangsung hingga tahun depan. S&P juga memperkirakan ekonomi Turki beberapa waktu ke depan, masih akan mendapat tekanan hebat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top