Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tumpahan Minyak Kotori Sebagian Pantai Barat Venezuela

Foto : phys.org

Caribe Sur Foundation mengatakan tumpahan berasal dari sebuah laguna limbah dekat kilang El Palito, salah satu kilang terpenting di Venezuela.

A   A   A   Pengaturan Font

PUERTO CABELLO - Tumpahan minyak menghitamkan pantai-pantai di negara bagian Carabobo di sepanjang garis pantai barat Venezuela, kata beberapa kelompok lingkungan hidup pada Rabu (27/12).

Tumpahan tersebut pertama kali terdeteksi pada Selasa, kata Yohan Flores, direktur regional LSM Azul Ambientalistas, kepada AFP.

"Sebagian besar pantai Puerto Cabello terkena dampaknya," katanya, mengacu pada pelabuhan terbesar di negara itu, 210 kilometer (130 mil) sebelah barat ibu kota Caracas.

Raksasa minyak negara PDVSA belum mengatasi tumpahan tersebut bahkan ketika LSM seperti Caribe Sur Foundation mengatakan bahwa tumpahan berasal dari sebuah laguna limbah dekat kilang El Palito, salah satu kilang terpenting di Venezuela.

Laporan singkat dari Sistem Nasional Manajemen Risiko mencatat "tumpahan hidrokarbon dari laguna limbah" tanpa memberi rincian lebih lanjut.

"Sebagian besar pantai Puerto Cabello (di negara bagian Carabobo) terkena dampaknya," kata Flores. Satwa laut juga mungkin terkena dampaknya.

Tim dari PDVSA, relawan dan nelayan, semuanya terlihat melakukan pembersihan.

Organisasi Nasional untuk Penyelamatan dan Keamanan Maritim Ruang Perairan Venezuela (ONSA) menyerukan tindakan "keadaan darurat lingkungan".

Tumpahan minyak terakhir yang tercatat di wilayah tersebut terjadi pada Juli 2020, ketika limbah kilang mengalir ke laut.

Kecelakaan itu mencemari Taman Nasional Morrocoy, kawasan wisata dengan sejumlah pulau kecil dengan pantai berpasir putih.

Nelayan di dekat Puerto Cabello mengatakan mereka tidak akan bisa menangkap ikan selama dua bulan ke depan.

Venezuela, yang memiliki salah satu cadangan minyak terbesar di dunia, mengalami penurunan produksi dari 3 juta barel per hari lebih dari satu dekade lalu menjadi 850.000 barel per hari saat ini, dengan produksi diperkirakan akan melampaui 1 juta barel pada akhir tahun depan.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top