Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Masyarakat

Tujuh Kecamatan di Jaktim Rawan DBD

Foto : ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Arsip Foto - Petugas melakukan Fogging (pengasapan) di Kawasan Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur. Selasa (10/12). Pengasapan tersebut masih menjadi salah satu solusi untuk memberantas dan mencegah DBD di Jakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mengantisipasi penyebaran demam berdarah dengeu (DBD) akibat nyamuk aedes aegypti di tujuh kecamatan yang dinilai rawan penyakit tersebut.
Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Jakarta Timur, Achmad Salahudin mengatakan, pihaknya telah meminta seluruh camat, lurah dan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) untuk menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Meningkatkan PSN yang dilaksanakan para kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) hingga membentuk Jumantik mandiri di setiap RT/RW," kata Achmad Salahudin di Jakarta, Senin (13/12).
Salahudin mengatakan, ketujuh kecamatan rawan penyebaran DBD adalah Cakung, Duren Sawit, Kramat Jati, Ciracas, Cipayung, Jatinegara dan Pasar Rebo. "Tentu saja ini masih pandemi, PSN harus disesuaikan dengan protokol kesehatan yang ada," ujar Salahudin.
Fungsional Entomologi Kesehatan dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Suprono mengatakan, sejak bulan Januari hingga Desember 2021 tercatat lebih dari 840 kasus DBD di Jakarta Timur.
Pada awal Desember 2021 jumlah kasus DBD di Jakarta Timur (Jaktim) menurun. Akan tetapi dia mengingatkan perlu diantisipasi karena puncak musim hujan diperkirakan pada awal 2022.
Selain meminta warga membentuk Jumantik mandiri di setiap rumah, dia juga meminta setiap instansi rutin melakukan PSN guna mencegah nyamuk aedes aegypti berkembang biak. "Saat ini melihat kondisi musim hujan, vektor (aedes aegypti) penularnya mulai tumbuh. Karena itu kita harus segera antisipasi untuk pengendalian vektornya," ujar Suprono.

Edukasi Milenial
Sementara itu, Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) DKI Jakarta mengedukasi milenial mengenai waspada penyakit demam berdarah dengue (DBD) di masa pandemi Covid-19.
"PPPKMI Pengurus Daerah Provinsi DKI Jakarta berinisiatif membantu pemerintah untuk penggerakkan dan pembudayaan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) dalam mencegah penularan DBD," kata Ketua Umum PPPKMI DKI Jakarta, Mery Aderita dalam webinar bertajuk "Edukasi Cerdik dan Tanggap Demam Berdarah di masa Pandemi Covid-19" yang dilaksanakan secara virtual diikuti di Bogor, Minggu (12/12).
Menurutnya, demam berdarah dan virus korona adalah kedua penyakit yang bisa menyebabkan kebingungan. Pasalnya, gejala demam berdarah seperti sakit kepala, nyeri sendi dan otot, juga terjadi pada pasien Covid-19.
Tercatat ada 299 peserta dari kalangan lintas sektoral yang hadir dalam webinar tersebut.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top