Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tugu Jam Thamrin Akan Direlokasi

Foto : (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Pekerja menyelesaikan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Fase II di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (24/7/2020).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) akan merelokasi cagar budaya Tugu Jam Thamrindi persimpangan Jalan MH Thamrin dan Jalan Kebon Sirih sebagai bagian dalam pembangunan fase 2A segmen 1 rute Bundaran HI- Monas.

"Ini sudah disepakati, memang harus dipindahkan sementara karena akan dibangun stasiun di bawahnya. Kita lihat fondasinya konflik dengan struktur di bawahnya," ujar Guru Besar Bidang Material dan Struktur Beton ITB, Iswandi Imran yang ikut terlibat untuk kajian pemindahan Tugu Jam Thamrin di Webinar bertajuk "Pelestarian Cagar Budaya Selama Konstruksi MRT Jakarta Fase 2", Kamis (5/11).

Iswandi mengatakan tugu setinggi 13 meter itu nantinya akan dipotong menjadi tiga bagian. Dengan bagian pertama adalah puncak atau rumah jam, lalu bagian kedua adalah badan tugu yang memiliki kanopi dan bagian ketiga adalah bagian kaki atau lokasi yang saat ini berfungsi sebagai pos polisi.

Untuk membagi Tugu Jam Thamrin menjadi tiga bagian, Iswandi mengatakan akan ada dua titik yang menjadi lokasi pemotongan dan masing-masing titik memiliki panjang pembobokan sepanjang satu meter. "Dipastikan pemotongan tidak kita lakukan pada daerah yang berpotensi terjadi sendi plastis," ujar Iswandi.

Sendi plastis pada struktur bangunan berfungsi untuk menahan beban getaran misalnya dari gempa tanpa memberikan kekuatan berlebihan pada elemen struktur bangunan karena getaran yang diterima bangunan akan diserap oleh sendi plastis.

Lebih lanjut, Iswandi mengatakan untuk pemindahan, penyimpanan, serta pemasangan kembali Tugu Jam Thamrin diperlukan penahan berupa baja (breising) untuk menjaga kestabilan struktur kondisi yang sudah ada atau eksisting pada saat tugu dipasang kembali. "Bresing vertikal dan horizontal dipasang untuk memperkaku rangka baja tersebut. Antara balok baja penahan kolom Menara Jam Thamrin dipasang karet untuk mencegah terjadinya kerusakan kolom Menara Jam Thamrin," kata Iswandi.

Selain menyiapkan skema pemisahan bangunan, pria yang juga termasuk sebagai anggota untuk Komite Keamanan Konstruksi Kementerian PUPR itu juga menyiapkan skema pemasangan kembali Tugu Jam pertama yang ada di DKI Jakarta itu. "Penyambungan tulangan kolom dilakukan dengan menggunakan teknik sambungan mekanikal, memakai sistem injeksi grout," ujar Iswandi.

Sistem injeksi grout atau grouting adalah "routing" pekerjaan memasukkan bahan yang masih dalam keadaan cair untuk perbaikan tanah, maupun beton dengan cara tekanan.

Bahan itu nantinya dapat mengisi semua retak-retak dan lubang-lubang, kemudian setelah beberapa saat bahan tersebut akan mengeras dan menjadi satu kesatuan dengan tanah maupun beton yang ada.

Rekomendasi

Sebelumya, PT MRT Jakarta mendapatkan rekomendasi untuk melanjutkan pembangunan Fase 2A Segmen 1 yaitu untuk Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas dari tim ekskavasi Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia yang diketuai oleh Cecep Eka Permana.

"Kami merekomendasikan di kedua lokasi ini (lokasi sekitar Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas) bisa dibangun MRT (Fase 2A Segmen 1) karena relatif aman," katanya.

Dalam temuan tim, tidak ada bangunan masif yang kemungkinan akan terganggu.

Cecep bersama 5 orang yang terpilih bertanggung jawab dalam ekskavasi jalur-jalur yang akan dibuat untuk MRT JakartaFase 2A Segmen 1, yaitu Jalan Kebon Sirih, Jalan MH Thamrindan kawasan sekitar Monumen Nasional (Monas).

Ada 14 titik yang menjadi lokasi ekskavasi dengan kedalaman beragam mulai dari 1 meter hingga 2 meter. Saat penggalian dihasilkan temuan berupa potongan keramik, potongan botol, potongan tembikar, tulang-tulang yang diduga berasal dari urukan.

Cecep memastikan penemuan arkeologi itu telah ditangani sesuai secara profesional dan dipastikan aman.

Nantinya temuan- temuan ekskavasi itu ditampilkan secara khusus oleh MRT Jakarta dalam sebuah galeri untuk menunjukkan perjalanan pembangunan MRT dengan rute Bundaran HI-Harmoni itu.

n Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top