Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tuding Ukraina Gunakan Bom Nuklir, Menhan Rusia Telepon Pejabat 4 Negara NATO

Foto : Reuters

Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu.

A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu berbicara dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin pada hari Minggu (23/10) untuk kedua kalinya dalam tiga hari. Tak hanya AS, Shoigu juga mengadakan panggilan telepon dengan tiga rekan lain dari negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Kremlin tidak memberikan rincian tentang percakapan sang Menhan dengan Austin. Namun, dalam panggilan telepon dengan anggota NATO lainnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Shoigu menjelaskan situasi di Ukraina memburuk.

"Mereka membahas situasi di Ukraina yang memburuk dengan cepat," kata Kementerian Pertahanan Rusia tentang panggilan telepon Shoigu dengan Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu.

"Ini cenderung menuju eskalasi lebih lanjut yang tidak terkendali," ujar mereka, seperti dikutip dari Reuters.

Shoigu juga berbicara secara terpisah dengan menteri pertahanan Turki, Hulusi Akar, dan Ben Wallace dari Inggris.

Kementerian Pertahanan menjelaskan bahwa Shoigu mengatakan dia telah memberitahu rekan-rekannya di Prancis, Turki, dan Inggris tentang kekhawatiran Moskow bahwa Ukraina dapat meledakkan "bom kotor" yang merupakan sebutan untuk sebuah perangkat yang dicampur dengan bahan radioaktif. Walau begitu, Rusia tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim semacam itu.

Sebelumnya, tuduhan Rusia bahwa Ukraina mungkin menggunakan senjata terlarang seperti senjata biologis telah menimbulkan kekhawatiran di Barat bahwa Moskow mungkin bersiap untuk melakukan serangan "palsu" yang seolah-olah dilakukan oleh Kyiv.

Sementara Pentagon menuturkan Austin menegaskan kepada Shoigu bahwa dia "menolak dalih apa pun untuk eskalasi Rusia." Austin juga "menegaskan kembali nilai komunikasi yang berkelanjutan."

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya menolak tuduhan palsu Shoigu bahwa Ukraina sedang bersiap untuk menggunakan bom kotor di wilayahnya sendiri.

"Dunia akan melihat melalui segala upaya untuk menggunakan tuduhan ini sebagai dalih untuk eskalasi," katanya.

Tidak ada indikasi dari pihak Rusia bahwa percakapan tersebut menghasilkan hasil yang positif. Rusia dan anggota aliansi NATO yang dipimpin AS telah secara aktif memelihara saluran komunikasi pada saat meningkatnya kekhawatiran internasional tentang kemungkinan eskalasi nuklir.

Menhan Prancis, Lecornu mengatakan dia telah menegaskan kembali keinginan Prancis untuk resolusi damai untuk perang di Ukraina, dan bahwa Paris menolak untuk terlibat dalam segala bentuk eskalasi.

Sementara Menhan Inggris, Wallace telah "membantah" klaim Shoigu bahwa negara-negara Barat memfasilitasi rencana Kyiv untuk meningkatkan konflik.

Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin mengatakan akan menggunakan senjata nuklir jika perlu untuk mempertahankan "integritas teritorialnya." Pada sisi lain, Presiden AS Joe Biden telah mengatakan bahwa dunia lebih dekat dengan "Armageddon" daripada kapan pun sejak Krisis Rudal Kuba 1962.

Pekan lalu, NATO telah meluncurkan latihan pencegahan nuklir tahunan dan mengatakan mereka mengharapkan Rusia untuk mengadakan latihan segera untuk menguji kesiapan kekuatan nuklirnya sendiri.


Redaktur : Fandi
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top